Sabar, ya. Ayo kita ikhtiar lagi. Allah masih mau kita punya banyak waktu untuk lebih memantaskan diri sebagai orang tua.
•••
Tiara kembali mendudukkan tubuhnya saat ia merasakan kepalanya yang sangat pusing. Tiba-tiba saja ia merasakan mual, isi di perutnya seperti mendesaknya untuk dikeluarkan.
Tanpa menunggu lama, Tiara langsung berlari masuk ke dalam toilet karena ia sudah tidak tahan lagi.
Huek
Anrez berlari menghampiri Tiara yang berada di toilet. Raut khawatir sangat kentara pada wajahnya.
"Kenapa, sayang?"
"Mual. Pusing juga."
Anrez mengelus punggung istrinya saat Tiara mengeluarkan cairan dari perutnya. Ia khawatir sekarang.
Tiara beralih memegang kepalanya yang sangat sakit sekarang. Anrez merangkul tubuh istrinya yang sudah mulai oleng.
"Udah gak mual?" Tiara menggeleng. Anrez langsung memapah tubuh istrinya menuju ranjang.
"Sayang, handphone aku di mana?" tanya Tiara.
Anrez mengambil ponsel milik Tiara yang berada di atas meja rias lalu memberikannya pada istrinya.
Tiara menerima ponselnya dengan senyum manisnya lalu membuka kalender. Anrez memperhatikan kegiatan istrinya yang entah sedang mengecek apa.
"Sayang," panggil Tiara.
"Kenapa, yang?"
"Aku telat."
"Hm? Telat haid?" tanya Anrez dibalas anggukan oleh Tiara.
"Aku hamil gak, ya, yang?" tanya Tiara.
"Mau aku beliin test pack?"
Tiara diam, apakah ia harus cek? Tapi, Tiara takut hasilnya tidak sesuai harapannya. Ia juga takut mengecewakan suaminya.
"Sayang?"
"Tapi aku takut ..."
Anrez mengelus pipi Tiara. "Takut kenapa?"
"Takut hasilnya ngecewain kamu."
"Gingging, aku pernah bilang sama kamu loh. Kalau hasilnya positif, alhamdulillah, berarti kita udah dikasih kepercayaan sama Allah buat dititipin malaikat kecil di tengah keluarga kita."
"Tapi kalau negatif, gak apa-apa kok. Aku gak akan kecewa, sayang. Itu artinya kita punya waktu lebih biar kita bisa lebih pantas untuk jadi orang tua," lanjut Anrez berusaha meyakinkan istrinya.
Tiara menundukkan kepalanya. Walaupun ia menyetujui perkataan suaminya, tapi tetap saja di dalam hatinya tidak ingin mengecewakan Anrez. Apalagi ia tau kalau suaminya sangat menanti kehadiran buah hati darinya.
"Kita cek aja dulu, ya?" tanya Anrez dibalas anggukan oleh Tiara.
"Aku minta tolong Bi Mirna aja deh beli test pack ke apotek, biar aku bisa nemenin kamu kalau ada apa-apa. Bentar, ya, sayang," ucap Anrez lalu melenggang untuk meminta tolong kepada Bi Mirna.
Tak lama berselang, Anrez kembali masuk ke dalam kamar. Tapi ia tidak melihat keberadaan istrinya.
"Yang?"
Huek
Anrez langsung berjalan menghampiri Tiara yang bisa ia pastikan kalau istrinya berada di kamar mandi.
"Sayang," panggil Anrez seraya mengelus punggung Tiara.
"Mual banget, sayang."
"Aku buatin teh anget, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini ✓
Novela JuvenilAkan bahagia sekali rasanya kalau Allah menakdirkan kita berjodoh. Anrez Adelio yang mengidolakan seorang Tiara Andini ternyata perasaannya berkembang menjadi rasa sayang. Laki-laki itu bertekad untuk memperjuangkan gadis itu agar menjadi miliknya...