40. Bandung

685 104 3
                                    

Bandung menjadi lebih indah karena aku mengunjunginya denganmu.

•••

Selesai melakukan kewajibannya, sekarang mereka sedang mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak indomie.

Para perempuan sedang berkutat dengan alat masak untuk mereka makan nanti. Sedangkan para laki-laki memperhatikan gadis-gadisnya memasak. Berharap pemandangan itulah yang akan mereka nikmati nanti setiap harinya.

"Tiara makin cantik kalau lagi masak," gumam Anrez.

Biel terkekeh. "Kedip, bro."

"Kak Anrez bucin banget sama Tiara," sahut Nuca diiringi tawa pelannya.

"Lu juga bucin banget sama Kak Lini," ucap Glend membuat Nuca terdiam tak bisa menjawab apa-apa karena yang diucapkan cowok itu adalah fakta.

"Skakmat, 'kan, Nuc," ujar Fahmi sembari tertawa puas.

"Kak Biel kapan mau nikahin Kak Njip?" tanya Glend tiba-tiba.

Biel membelalakkan matanya. "Nikahin?"

"Iya, mau, 'kan, nikahin Kak Njip?" tanya Glend lagi.

Biel mengangguk. "Mau, tapi Anrez dulu aja dah sama Tiara."

"Ah, pengen banget, bro. Tapi gak bisa sekarang juga dong," balas Anrez.

"Semoga bisa sampe nikah, ya. Pasti akan bahagia sekali rasanya kalau Allah menakdirkan kalian berjodoh," kata Nuca.

Anrez tertawa pelan. "Aamiin."

"Kalian mending nyalain api unggun," seru Ziva.

"Iya, dari pada diem-diem bae," sahut Keisya.

"Okay."

•••

Kini mereka semua sudah duduk di depan api unggun sembari menikmati indomie.

"Seru, ya. Belum sehari tapi udah kerasa serunya," ucap Lyodra.

Mahalini mengangguk setuju. "Bener banget. Sayang besok kita udah pergi dari sini."

"Next time kita ke sini lagi, yuk," sahut Keisya.

"Oh, ayo banget, rek," balas Tiara semangat.

"Abis ini nyanyi-nyanyi kita. Nuca bawa gitar, kan?" kata Biel dibalas anggukan oleh Nuca.

Mereka pun menghabiskan makanannya sambil sesekali mengobrol. Setelah selesai makan, mereka membereskan bekas makannya dan kembali duduk depan api unggun.

"Siapa duluan nih, yang mau nyanyi?" tanya Glend.

"Pasangan baru dulu, deh," sahut Fahmi.

"AYO NUCA LINI," pekik Tiara. Nuca dan Mahalini berdiri dari duduknya lalu mulai menyanyikan lagunya.

Di awalan cerita

Tak ada perasaan

Diantara kita berdua

Tapi seiring waktu

Takdir kita bertemu

Rasa Ini ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang