8. Be Mine?

1.1K 130 9
                                    

Kamu memang bukan cinta pertamaku, tapi aku berharap kamu akan menjadi cinta terakhirku.

•••

"Kamu mau, 'kan, jadi pacar aku?"

Tiara menyunggingkan senyumnya saat pertanyaan itu terlontar dari Anrez. Pertanyaan yang selama ini ia tunggu-tunggu, akhirnya datang juga pada hari ulang tahunnya.

"Ti?"

Panggilan Anrez menginterupsinya lalu menatap lekat wajah laki-laki di hadapannya. Orang yang mampu membuat dirinya jatuh cinta setiap harinya sampai Tiara rela menunggu Anrez meresmikan hubungan mereka.

Tiara menganggukkan kepalanya dengan senyumnya yang masih menghiasi wajahnya. "Aku mau, Kak."

Anrez tersenyum lebar sekaligus bahagia saat mendengar jawaban dari Tiara. Akhirnya, mulai hari ini, saat ini, Tiara sudah menjadi hak miliknya.

Tanpa menunggu lama, Anrez membawa tubuh Tiara ke dalam pelukannya. Ia sangat bahagia, lebih bahagia dari pertemuan pertamanya dengan Tiara.

Bersyukur, karena usaha dan perjuangannya selama ini membuahkan hasil yang sangat manis.

"Aku sayang kamu, Tiara," bisik Anrez tepat pada telinga Tiara.

"Aku juga sayang kamu." Anrez terkekeh pelan saat kata sapaan Tiara sudah berubah kepadanya lantas mengeratkan pelukannya.

"Ehem."

Dehaman yang secara disengaja oleh Papa Deddy membuat dua sejoli yang baru saja meresmikan hubungannya itu melepaskan pelukannya.

"YEY, SELAMAT. AKHIRNYA KAPALKU BERLAYAR," pekik Aurel ikut bahagia.

"Jagain loh Titi-nya, Rez," kata Mama Yoshi.

Anrez hormat. "Siap, Tante."

"Kalau kamu sakitin Tiara, kita war, Rez," sahut Papa Deddy membuat Anrez mengulum senyumnya.

"Okay, Om. Tenang aja."

"Oh iya, Ti," kata Anrez dengan tangannya sambil merogoh saku celananya lalu mengeluarkan kotak merah. Cowok itu membukanya dan ternyata isinya adalah kalung berbandul bintang.

"Aku ralat, Ti. Kamu bintangnya, dan aku bulannya. Aku bakal gak terima kalau kamu gak ada nemenin aku, nanti aku sendiri di dunia," sambung Anrez dengan senyumnya.

Tiara tersenyum. "Aku juga bakal protes kalau kamu gak ada," balas Tiara.

"Aku pakein, ya." Anrez pun memakaikan kalungnya di leher Tiara. Persis seperti dugaannya, pasti kalungnya akan lebih cantik jika bertengger di leher Tiara.

"Makasih, aku suka banget."

Anrez tersenyum lalu mengelus puncak kepala Tiara lembut. "Aku juga pake gelang yang ada bulannya," ucapnya sambil memperlihatkan tangan kirinya yang dihiasi gelang.

Ya, benar. Anrez adalah bulannya, dan dirinya adalah bintang. Bulan akan lebih bersinar ketika ada bintangnya. Intinya, bulan dan bintang saling melengkapi. Sama seperti mereka.

anzadelio

anzadelio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasa Ini ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang