Hari Raya Idul Fitri sudah seminggu yang lalu. Sekarang Tiara dan teman-temannya sedang bersiap untuk berangkat ke Bandung. Who's excited? Mereka, lah. Kita ke Bandung bareng-bareng, ya!
"Udah semua, yang?" tanya Anrez.
"Udah. Kamu udah semua juga, 'kan?"
Anrez mengangguk. "Udah kok."
Dua sejoli itu pun berjalan menghampiri teman-temannya dengan tangan yang saling bertautan.
Mereka akan ke Bandung dengan menggunakan tiga mobil. Anrez dan Tiara akan satu mobil dengan Ziva dan Biel. Nuca dan Mahalini akan satu mobil dengan Fahmi dan Keisya. Sedangkan Glend dan Lyodra hanya berdua, ditemani dengan barang-barang mereka yang tidak muat masuk di mobil yang lain. Lumayan, kan, banyak space tempat.
Sebentar lagi mereka akan segera berangkat ke Bandung. Para laki-laki sedang memeriksa mobil mereka supaya aman dalam perjalanan nanti.
"Beres. Yuk!"
"Yeeaayyyy, ayooo."
Mereka pun memasuki mobil masing-masing yang sudah ditentukan.
Sekarang bagian Anrez yang menyetir, otomatis Tiara berada di samping pengemudi, tidak mungkin Ziva."Udah siap semua?" tanya Anrez.
"Siaappp!" balas Tiara dan Ziva kompak.
"Okay, berangkat, ya. Bismillah."
Anrez mulai menancapkan gasnya untuk menuju Bandung. Rencananya, mereka akan ke Ranca Upas. Di sana mereka akan kemping.
"Sayang, hati-hati, ya, nyetirnya. Kalau capek bilang, nanti gantian sama Biel," kata Tiara mengingatkan pacarnya.
"Iyaaa, gingging. Siaappp."
"Untung di sini ada Biel, kalau enggak aku mending gak ikut aja deh," sahut Ziva.
Tiara terkekeh. "Iya, ya, untung ada Mas Biel di sisimu."
"Kalau aku gak ada, mending kamu kerja aja, ya, Njip?" tanya Biel.
Ziva mengangguk. "Bener banget. Mending kerja aja deh aku."
"Kalian gak Dahsyat? Tumben kok bisa main pas gak libur gini," kata Biel.
"Sekarang, kan, hari Jumat. Weekend gini biasanya aku gak ambil job apa-apa," balas Tiara diangguki oleh Anrez.
"Dahsyat mah biasanya gak syuting weekend gini," tambah Anrez.
Biel membulatkan mulutnya membentuk huruf O. "Puter lagu kek gitu."
"Jangan yang gue deh, playlist gue lagu Tiara semua," kata Anrez.
"Playlist gue juga lagu Njip semua," balas Biel membuat mereka tergelak.
"Dasar para lelaki bucin," canda Tiara.
"Kamu juga suka, kan, dibucinin."
"Suka dongg," balas Tiara sembari menampilkan senyum manisnya pada Anrez.
"MANA WOI SETEL LAGU," pekik Ziva menginterupsi kegiatan bucin Anrez dan Tiara.
"Gak usah teriak, anjir. Aku gak budek," balas Tiara.
"Hey, sayang. Ngomong apa tadi?" tanya Anrez kepada Tiara. Gadis itu menyengir ke arah pacarnya.
"Maaf, sayang."
"Mampus, marahin tuh, Kak," ledek Ziva.
Tiara mendengus kesal lalu tangannya tergerak mengambil ponselnya untuk memutar lagu. Sesuai keinginan Bos Ziva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini ✓
Ficção AdolescenteAkan bahagia sekali rasanya kalau Allah menakdirkan kita berjodoh. Anrez Adelio yang mengidolakan seorang Tiara Andini ternyata perasaannya berkembang menjadi rasa sayang. Laki-laki itu bertekad untuk memperjuangkan gadis itu agar menjadi miliknya...