Asal sama kamu, aku pasti senang.
•••
Setelah menempuh perjalanan panjang dari Ranca Upas, akhirnya mereka sudah sampai di Paris Van Java.
"Gingging, bangun. Udah sampe," kata Anrez membangunkan Tiara dari tidurnya tetapi masih dengan lembut.
Anrez mengelus pipi Tiara. "Bangun, sayang."
Merasa ada yang menyentuh wajahnya, Tiara terbangun dari tidurnya lalu membuka matanya. Senyum Tiara terbit saat matanya menangkap Anrez yang sedang tersenyum juga ke arahnya.
"Bangun, yuk. Udah sampe nih," ucap Anrez. Tiara menegakkan duduknya sembari mengumpulkan kesadarannya.
"Ziva tidur juga?" tanya Tiara.
"Iya, tuh baru bangun juga," jawab Anrez.
Setelah mereka semua siap, akhirnya mereka turun dari mobil lalu masuk ke dalam mall.
Anrez mengeratkan genggamannya seolah tak ingin melepasnya. "Mau beli apa kamu di sini?" tanya Anrez.
Tiara menggeleng. "Gak tau, liat-liat dulu aja. Kayaknya mau beli baju aja deh buat syuting."
"Eh, di sini ada kokumi loh," lanjut Tiara.
Mata Anrez berbinar. "Oh, ya? Mauuu."
Tiara tertawa pelan melihat tingkah pacarnya. "Iyaaa, nanti kita beli, ya."
"Guys, mau kemana?" tanya Lyodra.
"Beli minum dulu, yuk, haus," ajak Keisya.
"Anrez mau kokumi nih, kalian mau gak kokumi?" sahut Tiara.
"Boleh tuh, yuk," balas Mahalini. Mereka berjalan bersama menuju tempat di mana stan kokumi berada. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka sudah sampai di kokumi.
"Kamu mau yang mana?" tanya Anrez.
"Samain kamu aja deh. Kamu yang biasa, kan?" kata Tiara.
Anrez mengangguk. "Ya udah, tunggu sini, ya."
Tiara memperhatikan punggung Anrez yang menjauh menuju stan kokumi, tanpa ia sadari, senyumnya terbit. Ia masih belum menyangka kalau sekarang dirinya bisa bersama Anrez, sampai saat ini.
Anrez yang selalu baik kepadanya, perhatian, memperlakukannya dengan baik dan manis, perlakuan sederhana yang cowok itu beri padanya, ternyata mampu membuat Tiara jatuh cinta setiap harinya.
Tiara hanya berharap, semoga hubungannya dengan Anrez bisa langgeng sampai maut yang memisahkan. Tak bisa dipungkiri, kadang ia suka membayangkan masa depannya dengan Anrez. Mempunyai keluarga kecil dengan cowok itu, punya anak-anak yang sangat lucu, itu selalu ada di pikirannya.
"Gingging," panggil Anrez menginterupsi kegiatannya.
"Eh, apa? Udah?"
Anrez mengangguk. "Udah, nih," balasnya sembari menyodorkan minuman yang dipesan Tiara.
Tiara menerimanya. "Makasihh."
"Mikirin apa sih, sampe gak sadar aku udah balik lagi?" tanya Anrez menatap gadisnya.
"Enggak kok," balas Tiara. Masa dia mau kasih tau kalau dirinya sedang mengkhayal tentang masa depan dengan keluarga kecil mereka? Kan, gak mungkin, malu yang ada.
"Gak ada masalah, 'kan?" tanya Anrez khawatir.
Tiara terkekeh. "Enggak, sayang. Aku cuman mikir aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini ✓
Teen FictionAkan bahagia sekali rasanya kalau Allah menakdirkan kita berjodoh. Anrez Adelio yang mengidolakan seorang Tiara Andini ternyata perasaannya berkembang menjadi rasa sayang. Laki-laki itu bertekad untuk memperjuangkan gadis itu agar menjadi miliknya...