51. Kecewa?

776 108 4
                                    

Maaf aku belum hamil. Maaf kalau aku mengecewakan kamu

•••

"Sayang, udah siap?" tanya Tiara.

Pasutri itu kini sedang bersiap untuk menghadiri acara keluarga di Jember. Sejak tiga hari yang lalu, mereka sudah sampai di kota kelahiran Tiara.

"Udah, sayang," balas Anrez menghampiri Tiara dengan senyum manisnya. Cowok itu menggamit tangan istrinya.

"Yuk."

Anrez dan Tiara pun keluar dari kamar. Kamar istrinya semasa gadis dulu, lebih tepatnya saat Tiara belum pindah ke Jakarta.

Semalam Tiara banyak bercerita kepadanya tentang kamar ini, tentang masa kecil istrinya yang belum sempat Tiara ceritakan padanya.

Tiara juga sedikit menceritakan keluarganya yang belum Anrez kenali lebih lama lagi. Waktu mereka menikah, Anrez hanya bertemu sebentar, belum sempat mengobrol banyak.

"Mama, Papa, sama Aurel udah duluan pergi, ya?" tanya Tiara.

Anrez mengangguk. "Tadi pas kamu mandi, mama ngasih tau, yang."

"Ya udah, yuk pergi."

Mereka segera masuk ke dalam mobil lalu tancap gas menuju rumah saudaranya yang tidak terlalu jauh, tapi tidak dekat juga.

Drrtt drrtt

Keisya Levronka is calling..

"Siapa?" tanya Anrez.

"Keisya, Mas."

"Halo, Ti."

"Hm, apa?"

"Kapan pulang?"

"Lah?"

"Lah, jawab."

"Besok mungkin."

"Kok mungkin?"

"Emang kenapa sih?"

"Ya nanya aja. Sepi nih ngumpul gak ada kamu."

"Sa ae, ujung timun."

"Lagi ngapain?"

"Lagi di jalan, mau ke rumah saudara aku."

"Oh, acara keluarganya hari ini?"

"Iyaaaa."

"Terus kenapa perginya dari tiga hari yang lalu?"

"Iihhh, emang kenapa? Kan, pengen di sini lama-lama."

"Hahaha, iya Ti. Ya udah deh, hati-hati yo. Besok kalau mau dijemput, telepon aja, ya."

"Siap, Kei. Dadah."

"Dah."

Tutt tutt

"Kenapa katanya, ging?"

"Nanyain kapan pulang, Kak."

Anrez membulatkan mulutnya lalu kembali fokus mengendarai mobilnya. Tak lama berselang, mereka akhirnya sampai di tujuan.

"Ayo kita turun, sayaang," seru Anrez.

Tiara terkekeh melihat tingkah suaminya yang semangat itu lalu turun dari mobil disusul oleh Anrez.

Anrez mengambil tangan Tiara untuk ia genggam erat-erat. Pasutri itu pun masuk ke dalam rumah secara beriringan.

"Assalamualaikum."

Rasa Ini ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang