54. Ngidam

928 115 9
                                    

Demi kamu dan calon anak kita, aku rela ngelakuin apapun.

•••

Tiara dan Anrez sudah sampai di rumah sakit ibu dan anak. Mereka sedang berjalan menuju ruangan bidan. Sebelumnya mereka sudah menjadwalkan pertemuannya dengan salah satu bidan kenalannya.

Ceklek

"Eh, hai, Tiara, Anrez," sapa Dokter Ayu.

"Hai, Dok." Dua sejoli itupun duduk di hadapan Dokter Ayu.

"Kita langsung liat aja kali, ya. Sebelumnya udah test pack?" tanya Dokter Ayu sambil berjalan menuju balik tirai untuk mengecek kandungan Tiara.

"Udah, Dok."

"Oke, kita liat, ya."

Tiara pun mulai dicek kandungannya oleh dokter. Ia melihat ke arah Anrez yang berdiri di sampingnya seraya tersenyum.

Tiara mengalihkan pandangannya pada TV yang memperlihatkan kandungannya.

"Wah, udah tiga minggu nih, Ti," kata Dokter Ayu.

"Oh, iya, ya Dok?" tanya Anrez.

"Iya, bagus kok semuanya."

Tiba-tiba saja air mata menetes dari matanya. Tiara merasa senang dan bersyukur karena yang kali ini tidak mengecewakannya. Terutama bagi suaminya.

"Dijaga, ya, Ti. Hamil muda sangat rentan, jangan sampai kecapekan, kalau enggak kandungannya akan lemah."

•••

Sepasang calon orang tua itu kini sudah berada di rumahnya. Mereka memutuskan untuk tidak mampir kemana-mana karena teman-temannya menunggu di rumah.

Tiara dan Anrez berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertautan disertai senyum yang merekah memasuki rumah.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Eh, udah pulang. Gak selama yang aku kira ternyata," kata Keisya.

"Emang kamu ngira kita bakal pergi berapa lama?" tanya Tiara.

"Sampai malem, maybe."

"Enggak lah."

Tiara mendudukkan tubuhnya di tengah-tengah mereka disusul oleh Anrez.

"Eh, guys."

"Kenapa, Ti?"

"Mau tau sesuatu gak?"

"Mau."

"Mau tau aja atau mau tau banget?"

"APAAN SIH WOY?" pekik Lyodra.

Tiara tertawa lalu mengeluarkan hasil USG nya tadi. Ziva langsung merebut kertas USG dari tangan Tiara.

"WAH."

"Apaan?" tanya Keisya yang belum melihat hasil USG Tiara.

"TI, HAMIL?" pekik Ziva.

Tiara tersenyum lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

"AAAAA YA AMPUN SENENG," pekik Lyodra.

Rasa Ini ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang