Epilog

957 99 2
                                    

Tiara dan Anrez baru saja sampai di rumah. Hari ini, akhirnya mereka bisa membawa Alde pulang ke rumahnya.

Pasti sebentar lagi, teman-temannya akan datang ke rumah. Pasutri itu berpisah dengan orang tua mereka sejak di rumah sakit tadi. Rencananya mereka akan menengok lagi besok.

"Sayang, kamu mau mandi dulu? Biar Alde aku yang jagain," tanya Anrez.

Tiara menengadahkan kepalanya untuk melihat suaminya. "Boleh, nanti gantian deh, ya."

Anrez mengangguk lalu menggendong Alde yang asalnya berada di gendongan Tiara.

"Jagain yang bener loh, ya," peringat Tiara.

"Iya, gingging, sayangku, cintaku."

Tiara terkekeh lalu segera berjalan menuju kamarnya untuk mandi. Baru beberapa hari menjadi ibu, sudah terasa sekali perubahannya bagi Tiara.

Tapi Tiara tak pernah keberatan, karena semuanya ia lalui bersama dengan Anrez. Semuanya akan lebih ringan jika ia melaluinya bersama dengan suaminya.

Tiara merasa sangat bersyukur bisa memiliki Anrez. Bersyukur karena laki-laki itu yang menjadi suami sekaligus ayah dari anak-anaknya.

Entah akan seperti apa kalau bukan Anrez yang menjadi jodohnya. Mungkin sekarang Tiara bukanlah Tiara yang orang-orang kenali.

Tak berselang lama, Tiara kembali turun ke bawah untuk menghampiri suaminya. Saat ia sudah turun, matanya menangkap kehadiran teman-temannya.

"Eh, udah dateng kalian."

"Hai, new mom," sapa Ziva ceria sambil berjalan menghampiri Tiara.

Tiara terkekeh saat Ziva tiba-tiba memeluknya. "Tumben banget dateng-dateng langsung meluk."

"Untuk memberikan kamu semangat karena sudah jadi ibu baru," balas Ziva.

Tiara tersenyum. "Makasih, Mama Jipak."

"Kakk, mandi dulu gih," seru Tiara kepada suaminya.

Anrez menganggukkan kepalanya lalu memberikan Alde kepada Tiara. "Aku mandi dulu, ya," kata Anrez sambil mengelus puncak kepala Tiara.

"Iyaaaaa."

"Gimana, Ti, jadi ibu?" tanya Mahalini.

Tiara tersenyum. "Kayaknya gak jauh dari apa yang kamu rasain deh, Lin."

"But, I'm happy. Karena semuanya aku hadapi bareng-bareng sama Kak Anrez."

•••

Sekarang Tiara dan Anrez sedang berada di kamarnya. Alde baru saja tertidur dan sekarang waktunya mereka untuk berduaan.

Anrez menatap lekat wajah cantik Tiara seraya tersenyum. "Iiihhh, apa sih liatinnya gitu banget?" tanya Tiara.

"Gak apa-apa, yang."

Tiara menyandarkan kepalanya pada bahu Anrez dengan tangan yang ia lingkarkan di lengan suaminya.

"Sayang," panggil Anrez.

"Iya, Mas?"

"Lucu, ya, kalau diinget-inget kita dulu tuh."

"Lucu kenapa?" tanya Tiara.

"Aku yang asalnya cuman sekedar nge-fans sama kamu, dan Dahsyat buat jembatan antara aku sama kamu, akhirnya kamu bisa jadi milik aku."

Tiara terkekeh. "Aku bersyukur banget sama apa yang udah aku lewatin. Apalagi dilewatinnya sama kamu."

Anrez tersenyum manis. "Makasih, ya, sayang."

"Makasih?"

"Makasih udah jadi milik aku, udah jadi istri aku," balas Anrez.

"Makasih udah jadi Mamanya Alde."

Cup

•••

Epilog dulu yaaassss, guyssss. Emang sengaja aku bikin pendek, soalnya epilog wkwkwkka. Nanti aku up extra part yaaaa. See you nanti!

Rasa Ini ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang