39. Jatuh Cinta

760 110 9
                                    

Bagaimana bisa aku jatuh cinta, berulang kali pada orang yang sama?

•••

Setelah menempuh perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai di Bandung. Seperti rencana sebelumnya, mereka akan mampir ke supermarket terlebih dahulu.

"Yuk, turun, yuk," ajak Anrez. Mereka berempat pun turun dari mobil. Disusul dengan teman-temannya yang lain.

"Pegel, ya, pasti kalian nyetirnya?" tanya Tiara.

"Enggak kok, seru malah," jawab Glend.

"Seru, ya. Soalnya cuman berdua sama Lyodra di mobil," sahut Keisya.

Anrez tergelak. "Iya, ya. Enak banget."

"Kak Anrez sirik nih, nanti kita pindah aja ke mobil Glend deh, Leib," ujar Ziva.

"Jangan dong, Neng Jipak. Bercanda kok," kata Anrez.

"Ayoo masuukk," ajak Tiara menginterupsi interaksi mereka.

"Yuk," balas Anrez menggamit tangan gadisnya untuk ia genggam disusul dengan teman-temannya.

"Kita beli apa aja?" tanya Lyodra.

"Beli indomie kali, ya, sama telur. Kita, kan, mau kemping. Pop mie juga deh, sama sayur-sayuran," jawab Mahalini diberi anggukan oleh semuanya.

"Beras, nugget, sosis, saus-saus gitu, rek," tambah Keisya.

"Aku sama Anrez beli cemilan, ya," kata Tiara.

"Iya deh, sana gih," balas Ziva.

"Yeeaayyy," sorak Tiara sembari menarik lengan Anrez menuju rak cemilan.

Anrez terkekeh melihat tingkah Tiara lalu tangannya terulur mengacak rambut gadisnya gemas.

"Pengen banget berduaan sama aku, ya."

Tiara mengangguk. "Iya, tadi di mobil gak berduaan sama kamu."

"Yuk, kita cari cemilan, yuk," ajak Anrez sambil mengeratkan genggamannya pada tangan Tiara. Mereka berjalan beriringan seraya memilih-milih cemilan untuk mereka nanti.

"Sayang," panggil Anrez.

"Iya?"

"Tau gak kenapa sembilan itu bahasa inggrisnya nine?" tanya Anrez menatap lekat manik mata indah gadisnya.

"Karena kalau two itu dua."

Anrez tertawa pelan. "Enggak. Mau tau kenapa?"

Tiara mengangguk-anggukkan kepalanya dengan wajah yang menggemaskan.

"Karena kalau mine mah kamu."

Senyum Tiara terbit sangat membentuk bulan sabit pada wajah cantiknya saat Anrez menggombalinya. Walaupun sudah sering ia mendapat asupan gombal dari cowok itu, entah kenapa ia masih saja malu dan salah tingkah.

Anrez terkekeh. "Cie, salting," goda Anrez dengan tangannya mencolek pipi Tiara.

"Iiiihhh, maluuu," kata Tiara sembari menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Anrez dengan tangannya yang melingkar pada tubuh cowok itu.

"Gingging," panggil Anrez. Tiara menengadahkan kepalanya agar bisa menatap cowok itu.

"Hm?"

"Gimana bisa aku jatuh cinta berulang kali pada orang yang sama?"

•••

Setelah selesai berbelanja kebutuhan mereka untuk kemping, akhirnya mereka sudah sampai di Ranca Upas.

Rasa Ini ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang