Carilah yang sepaham, karena yang sejalan belum tentu memahami.
•••
"Kalian udah makan?" tanya Mama Adella dibalas gelengan dari keduanya.
"Ya udah, Mama masakin bentar, ya."
"Tiara bantu boleh, ya, Tante?"
Mama Adella menoleh ke arah Tiara lalu menyunggingkan senyumnya. "Boleh, yuk."
Tiara berjalan semangat mengikuti langkah Mama Adella ke dapur. Pemandangan itu tak luput dari perhatian Anrez membuat cowok itu tersenyum cerah.
Anrez pun berjalan menuju dapur untuk melihat keadaan mama dan juga pacarnya. Sebenarnya, ingin melihat pemandangan indah itu lebih dekat.
Cowok itu duduk di meja makan sambil bertopang dagu dengan matanya yang fokus memperhatikan kesibukan antara Mama Adella dan Tiara. Tak lupa senyuman yang masih terukir di wajah tampannya.
Tiara tak sengaja menangkap Anrez yang sedang diam di meja makan dengan tatapan yang fokus pada dirinya dan Mama Adella.
"Kak? Kenapa?" tanya Tiara menginterupsi Anrez.
"Hm? Kenapa apanya?"
"Kenapa liatinnya gitu banget," balas Tiara.
Anrez terkekeh. "Gak apa-apa, seneng aja liat kamu sama Mama masak bareng gini. Yang anteng, ya, masaknya, kesayanganku."
Tiara tersenyum ke arah Anrez lalu mengalihkan pandangannya pada Mama Adella.
"Ti, kamu tau gak?"
"Tau apa, Tante?"
"Abang tuh kalau di rumah, suka nyanyi-nyanyi lagu-lagu kamu. Walaupun suaranya gak sebagus Afgan, tapi dia suka banget tuh nyanyi-nyanyi lagu kamu sambil teriak-teriak. Katanya suara Tiara lembut banget, bikin tambah sayang," cerita Mama Adella.
Tiara tertawa pelan sedangkan Anrez membelalakkan matanya, tak percaya mamanya membuka rahasianya.
"Maaa, kenapa dikasih tauuu?"
"Ya gak apa-apa, biar Tiara tau sebucin apa kamu sama dia," kata Mama Adella diselingi dengan tawanya.
"Bucin banget, ya, Kak, sama aku? Hm?" goda Tiara sambil menaik-naikkan alisnya.
Anrez tersenyum malu sambil berjalan ke arah Tiara. Cowok itu tiba-tiba memeluknya dan memposisikan wajahnya di leher Tiara.
"Iihhh Kaakkk. Maluu ada Mama kamuuu."
Bukannya melepas pelukannya, Anrez malah mengeratkan pelukannya. Merasa Anrez mengeratkan pelukannya, membuat Tiara membalas pelukan itu tak kalah erat lalu memposisikan wajahnya di dada bidang milik cowok itu.
Mama Adella yang melihat pemandangan itu hanya bisa tersenyum. Ikut merasa bahagia karena putra sulungnya menemukan seseorang yang juga sangat menyayanginya.
"Aku sayang kamu," bisik Anrez tepat di dekat telinga Tiara.
"Aku juga."
"Udah kali pelukannya, masaknya gak beres-beres nih," kata Mama Adella sontak membuat mereka melepaskan pelukannya.
"Maaf, Tante. Yuk kita lanjuuuttt."
•••
"Besok kamu ada recording lagi, yang?" tanya Anrez yang kini mereka sudah berada di mobil untuk pulang ke rumah Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini ✓
أدب المراهقينAkan bahagia sekali rasanya kalau Allah menakdirkan kita berjodoh. Anrez Adelio yang mengidolakan seorang Tiara Andini ternyata perasaannya berkembang menjadi rasa sayang. Laki-laki itu bertekad untuk memperjuangkan gadis itu agar menjadi miliknya...