Terima kasih, aku bahagia.
•••
"Hai, guys!"
"Eh, Nuca?"
Nuca menyengir. "Halo," sapanya sambil berjalan ke arah Tiara dengan tangannya yang menenteng paper bag.
"Ti, happy birthday, ya. Ini ada titipan kue dari Mama, semoga suka, ya," kata Nuca sambil memberikan paper bag itu kepada Tiara.
Tanpa ragu, Tiara menerimanya dengan senyum yang terukir. "Waahhh, makasih, Nuc. Bilangin Tante, ya, aku pasti suka kuenya."
"Oh, btw, Tante ada di Jakarta?" sambung Tiara.
Nuca mengangguk. "Iya, baru seminggu sih di sini."
"Nanti kapan-kapan aku mampir, ya, mau ketemu Tante," kata Tiara tentunya dibalas anggukan oleh Nuca.
"Guys, aku ke toilet dulu, ya," pamit Mahalini lalu melenggang pergi dari ruang make up.
"Eh, Lin," sahut Tiara panik yang tidak digubris sama sekali oleh Mahalini.
"Nuc, itu Lini gimana? Marah, kah?" tanya Tiara.
Nuca mengerutkan keningnya. "Marah?"
"Iya, siapa tau cemburu liat kita ngobrol."
"Lah? Coba kamu liat pacarmu, cemburu gak liat kita ngobrol?" kata Nuca membuat Tiara mengalihkan pandangannya pada Anrez yang sedari tadi hanya diam.
Anrez tersenyum manis ke arah Tiara saat gadis itu melihat ke arahnya. "Enggak, yang."
Tiara mengalihkan pandangannya lagi ke arah Nuca. "Kak Anrez gak cemburu, Nuc. Mahalini kalau cemburu gimana?"
"Enggak, Lini gak cem–"
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday, happy birthday
Happy birthday to you
Mahalini datang kembali ke ruang make up sambil membawa kue ulang tahun untuk Tiara.
Tiara berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri Mahalini. "Iiihhh, Lini. Aku udah takut tau kamu tiba-tiba aja pergi pas aku lagi ngobrol sama Nuca. Kirain kamu marah sama akuu."
Mahalini terkekeh. "Enggak, Titii. Kita sengaja nih bikin surprise buat kamu."
"HAPPY BIRTHDAY, TITI," pekik Ziva lalu memeluk Tiara.
"Heh, tiup dulu lilinnya," seru Mahalini galak.
Tiara menyengir lalu segera meniup lilin yang menancap di kue ulang tahunnya. Gadis itu bertepuk tangan senang setelah ia meniup lilinnya.
"Makasih, guys."
"Kak Titi, happy birthday, ya," kata Keisya yang sudah berada di pelukan Tiara.
Lyodra merentangkan tangannya. "Happy birthday, Kak Ti."
"Aaaa makasiihhh," kata Tiara terharu.
"Ti, once again happy birthday," sahut Nuca dengan senyum khasnya. Tiara membalas senyum Nuca tulus.
"Makasihh, Nucc."
Tiara mengalihkan pandangannya pada Anrez. Cowok itu tersenyum lalu memegang salah satu tangan Tiara.
"Happy birthday, sayanggg," kata Anrez lalu mencium kening Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Ini ✓
Fiksi RemajaAkan bahagia sekali rasanya kalau Allah menakdirkan kita berjodoh. Anrez Adelio yang mengidolakan seorang Tiara Andini ternyata perasaannya berkembang menjadi rasa sayang. Laki-laki itu bertekad untuk memperjuangkan gadis itu agar menjadi miliknya...