Ss¹⁸

4.6K 193 4
                                    

Kini Stella sudah berada di gudang tempat biasa dia di hukum bersama sang penghukum ayahnya sendiri.

"Saya tidak tau lagi harus bagaimana dan cara apa saya menghukum kamu agar kamu jera"ujar Baim.

"Saya begitu pusing dengan masalah yang akhir² ini selalu datang dan ditambah lagi dengan dirimu!"

"Apa sebenarnya keinginanmu? Kamu mau pergi dari rumah ini sampai² berani melanggar perintah saya dan mempermalukan keluarga ini?!!"

"Jawab kenapa kamu diam saja?!"

"Maafkan aku ayah aku tidak maksud membuat masalah ayah bertambah dan aku tidak bermaksud membuat ayah malu aku minta maaf Krn membantah ucapan ayah dan aku minta maaf SDH membentak ayah dan aku TDK mau pergi dari rmh ini ayah aku syg kalian dan aku TDK akan mau berpisah dengan kalian walau bagaimanapun perlakuan kalian ke diriku aku menerimanya Krn aku yakin kalian pasti akan kembali menyayangi ku seperti dulu"ucap Stella panjang lebar.

"Kamu jangan mimpi saya dan keluarga saya akan seperti dulu! Kami tak akan begini jika bukan kamu yg lebih dulu membuat kami kecewa!"

"Maaf"

"Hah saya bingung mau memberi kamu hukuman apa?"

"Cambuk saya saja sudah bosan bersentuhan dengan kulit kamu"

"Maaf"

"Skrng posisi push up"

"Push up 100x +cambukan 100 setiap push up lngsung cambuk!"

"..."

1
CTAR

2
CTAR

3
CTAR

Stella trs saja push up walaupun punggungnya rasanya sangat perihh dia tak menangis sama sekali dia sudah biasa tubuhnya kebal walaupun masih sedikit perih!

100
CTAR

"Berdiri"titah Baim tanpa sepatah katapun stella berdiri.

"100 pukulan balok! Hitung!!!"

Aku ngak tau loh gimana tlsn orng di pukul balok😭

Brak
1

Anggak ajah tuh di pukul balok!

Brak
2

Brak
3

Brak
4

Brak
5

Luka dan luka itulah yg setiap hari Stella dapatkan! Dia hanya berfikir apa sebegitu bencinya kah keluarganya kepadanya sehingga tak membiarkan nya mati saja, dia lelah akan semua siksaan ini dia hanya ingin bahagia seperti anak seumurannya! Dia hanya ingin kasih sayang bukan pukulan atau cambukan dia hanya manusia biasa yang juga punya rasa sakit dan lelah sedikit lagi dia akan menyerah dengan hidupnya tapi dia kembali ingat bahwa Allah pasti punya jalan terbaik untuk nya.

Brak
100

"Saya rasanya ingin membunuh kamu tapi saya masih punya rasa kasihan kepadamu"ucap Baim santai.

"Anda bukan punya rasa kasihan tapi jika saya mati tidak akan ada yang bisa anda ambil pelampiasan jika anda marah dan ada masalah"ujar Stella formal menggunakan kata 'saya-anda' bukan lagi memanggil ayah dan itu membuat hati Baim sedikit sakit tapi langsung di tepis.

"Ternyata kamu tau"

"Saya tidak bodoh untuk mengerti itu semua tuan SHAENETTE"ucap Stella menekan kata SHAENETTE.

"Saya ayahmu Stella!"

"Sejak kapan anda menganggap saya anak?!"sinis Stella.

"CK! Dasar ngak tau di untung"

Stella Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang