Ss⁴³

6.3K 301 29
                                    

Sudah seminggu Stella di rawat di rumah sakit kini Stella telah di izinkan untuk pulang dengan catatan harus banyak istirahat.

Sesampainya di rmh Stella langsung saja merebahkan dirinya di kamarnya sedangkan baby Ar di box bayi di samping kasur Stella.

Stella menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Pikirannya mulai berkenalan menerawang masa lalu kelamnya. Dalam benaknya selalu bertanya-tanya bagaimana keadaan keluarganya sekarang? Ah maksudnya mantan keluarga nya.

"Apa gw bs jadi ibu yang baik buat anak gw nnti?"ucap Stella.

"Gw takut kalau dia muncul dan ngambil anak gw gmna?!"

"Gw ngak bakalan balik ke Jakarta! Gw ngak mau ambil resiko"

"Mending gw tidur"

Beberapa detik kemudian Stella tertidur dengan lelap.

Cklek

Pintu kamar Stella di buka, masuklah wanita paruh baya yang memandang sendu Stella yg terlelap.

"Ksian kamu princess, masih muda udh di tuntut untuk tanggung jawab yang besar. Semoga kamu selalu di beri kebahagiaan dan semoga ayah dari anak kamu itu cpt menemukan Klian. Mami punya firasat baik setelah memandang wajah anak kamu princess seperti sangat asing"

"Percayalah princess setelah hujan itu ada pelangi"

Setelah berucap demikian mami Nadia beranjak dan keluar kamar bergegas ke ruang keluarga.

"Gmna princess, mi?"tanya Alde.

"Dia sedang tidur. Mami mohon ke kalian buat jaga selalu jaga princess"

"Tanpa mami suruh pun kami bakalan jaga princess!"saut Kevin tegas.

"Bagus."ucap papi.

"Pi, mi? Apa kita bakalan tinggal disini trs?"tanya Alde.

"Papi juga ngak tau Krn pasti princess ngak bakalan mau pindah lagi ke Jakarta"

"Iyh juga yah"ucap Rian.

"Kita jalanin ajah dlu. Tapi, kliankan harusnya 2thn ke depan bakalan pindah ke Jakarta buat urus perusahaan Kedua orng tua kalian begitupun kamu Al, kamu bakalan urus kantor pusat papi di Jakarta"jelas papi.

"Ngak bisa gitu dong Pi! Masa Al hrs ninggalin adek!"bantah Al mentap datar sang papi.

"Mau ngak mau kamu hrs mau. Kalau bukan kamu siapa lagi yg akan handel perusahaan papi kalau bukan kamu? Kamu anak tunggal Al kalau kamu lupa!"

"Ta-"

"Ngak usah ngebantah, percuma!"

"Huft. Iyh Pi"

"Sana kalian istirahat"

"Iyh Pi"

***

Oekkk... oekkk...oekkk...

Tangisan Baby Ar membuat Stella kaget dan segera bangun menghampiri anaknya. Dengan penuh kehati-hatian Stella mengangkat Baby Ar dan menyusuinya. Memang agak aneh dan agak membuat kegelian tapi, dia hrs lakukan Krn itu kewajibannya sekarang.

"Cup...cup..cup...anak ganteng Buna kenapa nangis sayang hmm"ucap Stella dan menggendong Baby Ar dan membawanya ke kasur untuk menyusui.

"Anak Buna laper yh, sabar sayang Buna lagi belajar ini gimana caranya ngegendong kamu sambil nyusu"

"Nah, skrng minum yang bnyak yh anak Buna. Sehat-sehat terus jangan rewel yh"

Stella Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang