"ABANG!!!!!!"teriakan itu menggema kepenjuru Mansion megah itu.
"Apa sih teriak²?!"ujar Alde ketus.
"Kangen Abang² di Jakarta ajak ke sini Napa!"rengek Stella.
"CK! Lo telpon kalau kangen goblok!"
"Kok Abang ngatain adek sih huaaaa"
"Aishh cup cup cup jangan nangis nnti anaknya cengeng"
"Hiks habisnya Abang ngeselin huaaa"
"Hah. Maaf..maaf..Oky. Abang salah maafin Abang."
"Hiks di maafin klu Abang Rian, Fahri, Kevin ke sini hiks"
"Oky...okyy...apapun untuk ibu hamil satu ini"
"Makasih Abang. Sayang Abang banyak²"
"Hmm"
***
Jakarta
Terlihat kini Shinta menikmati hidupnya yang sangat bahagia tanpa adanya si pengganggu, benalu hidupnya.
Setiap hari Shinta terus merecoki hidup Gibran. Tiap detik Shinta selalu ambil kesempatan mendekati Gibran, sedangkan Gibran sendiri hanya acuh tak acuh.
Gibran dia menyesal sangat menyesal tapi dia tak bisa buat apa² dia kehilangan queennya kehilangan kebahagiaannya bahkan kehilangan separuh hidupnya, lebay memang tp Stella memang sangat berarti di hidupnya. Gibran salah sangat salah mengambil langkah yg tak seharusnya yg dia ambil! Harusnya dia yg menjadi sandaran Stella tapi malah dia yg menoreh luka di hatinya! Dia menyesal.
Sikapnya kini semakin dingin, semakin tak tersentuh dia hanya akan banyak bicara jika di depan mommy, Daddy dan abangnya selebihnya dia akan diam saja tanpa mengeluarkan suara sedikitpun jika dia merasa tak penting.
"GW BILANG JANGAN GANGGUIN GW SIALAN!!!"teriakan itu adalah makanan sehari-hari penghuni kantin SMA BERLIN.
"Tapi aku kan pacar kamu? Apa salah aku mau deket sama pacar aku"ujar Shinta lirih.
"UDAH BRAPA KALI GW BILANG KLU KITA UDH PUTUS! P-U-T-U-S!! PUTUS! LO NGAK NGERTI BAHASA MANUSIA YH?!!!"bentak Gibran.
Ypshh itu lah keseharian Gibran di sekolah. Semenjak kepergian Stella dia jadi tempramental, emosional, bahkan tiap hari selalu saja mode 'senggol bacok'.
Shinta menutup rapat matanya mendengar bentakan Gibran air matanya mengalir tanpa permisi. "Salah aku apa? Apa salah aku perjuangin cinta aku? Salah kalau aku cinta sama kamu? Stella udh ngak ada! Lantas knp kamu ngak bisa buat aku jadi ratu di hati kamu?!!! Aku kurang apa Gibran?!!!."
"JANGAN PERNAH SEBUT NAMA ALLISYA DENGAN MULUT BERBISA LO ITU!! LO NGAK CINTA SAMA GW LO NGAK CINTA! LO OBSESI SAMA GW! LO OBSESI DAPETIN APAPUN YG ALLISYA MILIKI!! LO BEDA JAUH SAMA ALLISYA!! LO NGAK AKAN PERNAH BISA GANTIIN POSISI DIA DI HATI GW!! NGAK AKN PERNAH BISA!! GW MINTA SAMA LO JANGAN GANGGU GW! JANGAN RECOKIN GW TRS GW RISIH!!!"bentak Gibran dan berlaku meninggalkan kantin.
"PHO jangan sok keras"sinis Rio dan berlalu.
"Smpai kapanpun Lo ngak akan pernah gantiin posisi dia"ujar Vito dan ikut menyusul Rio.
"Pelacur nih guys senggol dong"sindir Revan dan ikut menyusul Rio.
"Hahahaha"tawa satu kantin pecah menatap remeh Shinta.
Mereka atau lebih tepatnya siswa/i SMA BERLIN memang trs saja membully Shinta dkk Krn memang mereka sudah tau bahwa Stella tdk bersalah dia hanya korban dan mereka kembali membuat kesalahan. Mereka menyesal telah membully orng yg salah bahkan sangat salah!.
Penyesalan memang selalu di belakang. Abang Stella Reza kini tak pernah pulang lagi setelah adiknya itu pergi tak pernah sekalipun plng ke mansion keluarga nya. Dia menyibukkan dirinya dengan kuliahnya dan jual pekerjaannya. Dia menyesal pernah membenci adik kecilnya itu.
Orang tua Stella tak ada rasa menyesal sama sekali, bahkan mereka tak peduli mau Stella itu meninggoy atau apalah. Mereka seolah di butakan oleh kebencian yg mendalam apa lagi Shinta yg selalu mempengaruhi mereka selalu menyampaikan kabar tentang Stella yg smaa sekali tak benar!.
***
Di dalam ruang CEO terdpt dua orang yg kini tengah berbincang entah apa yg mereka bincangkan sampai² membuat pria yg staunya marah besar.
"BAGAIMANA BISA LO NGAK BISA TEMUIN DIA?! KITA PUNYA UANG SEWA SMUA DETEKTIF! GW NGAK MAU TAU CARI DIA!!! LO HARUS TEMUIN DIA FRANS ATAU LO TAU AKIBATNYA!!"bentak pria itu murka.
"CK! Iyh² ngak ush bentak² juga keles"ujar Frans dan berlalu meninggalkan ruangan itu.
BRAK
Suara pintu di tutup dengan keras membuat Barra menghela nafas panjang.
"Hah. Entah knp gw selalu sensitif, dan emosian begini!"gumamnya pelan.
"Gmna caranya gw bisa nemuin elo sih!?"
"Lo juga hilang bagai di telan bumi!"
"Andai waktu itu Lo ngak langsung pergi!"
"Pdhl gw mau tanggung jawab! Tapi elo! CK!"
"Arghhhh Lo di mana AURISTELLA!!"
"Rasanya uang gw ngak berguna skrng!"
"Sialan! Klu gw dapetin Lo, gw ngak akan lepas lagi!"
"Capek jg ngomel-ngomel jadi mau makan martabak"
Dengan cetakan dia mengambil HP-nya dan menelpon seseorang.
"Halo"
"..."
"Martabak telur 3 porsi yg spesial trs martabak manis coklat 1 porsi trs greentea 1 porsi, es Boba greentea 2 es teh 1. 30 menit ngak smpai kepala Lo taruhannya!"
Tut
Orang yg Barra telpon hanya menggerutu apa²an itu 30 menit! Dengan kesal dia bergegas membalikan bosnya yg mode ngidam lagi.
***
Stella dan Alde kini berjalan-jalan di sekitar taman kompleks yg mereka tinggali. Rian, Fahri, dan Kevin akan sampai besok dan mereka jg akan tinggal di rmh Alde Krn permintaan ibu hamil satu itu pastinya.
"Abang mau makan martabak telur, martabak manis, es boba trs es teh jg"ucap Stella.
"Oky. Let's go"
***
TBC
Belum Revisi 😻
KAMU SEDANG MEMBACA
Stella Story [END]
General FictionRepost. Enjoy guys 💗. Ig, tiktok: @taxtr_ [VOMEN, FOLLOW, AND SHARE] ❥❥❥❥❥ Ini tentang Stella... Stella yang selalu dicaci maki, dibentak, ditendang, ditampar, bahkan dilecehkan. Jika di rumah Stella diperlakukan seperti...