Pagi ini dengan lesuh Stella beranjak dari kasurnya, dia tak mau berangkat tapi hah pasti ayahnya akan menghukumnya lagi apa lagi skrng sudah mau ulngn semester.
Setelah bersiap² Stella segera turun menuju lantai 1, saat turun dia disugukan pemandangan yang membuatnya semakin bad mood yaitu keluarga nya tertawa bahagia. Apakah pantas di sebut keluarga?
"Sial! Bikin mood gw tambah anjlok ajah!"gumam Stella.
"Sial!sial!sial!sial"gerutunya.
Stella tak henti²nya menggerutu tanpa sepatah kata pun dia berlalu begitu sj tanpa memperdulikan ocehan dan sindiran keluarga nya.
Dengan kesal dia berjalan menendang nendang angin sambil trs mangumpat.
Tak terasa dia sudah sampai di SMA BERLIN dimana tempat manusia² biadab berada dimana fisik dan materi menjadi alasan pertemanan dan kekuasaan!
Stella berjalan dengan santai seolah kemarin tak terjadi apa pun. Berjalan di tengah lapangan tapi langsung di hadang oleh Gibran dkk.
Dengan tatapan dingin dan datarnya Stella menatap Gibran "ngapain Lo kesini? Mau hina gw lagi? Mau ngatain gw jalang lagi?"tanya Stella sinis.
"Gw cmn mau bilang entar istirahat Lo kesini lapangan ini bukan hanya Lo tapi semua siswa/i SMA BERLIN"teriak Gibran di akhir kalimat.
"Buat apa?"tanya Stella malas entah mengapa hatinya was was skrng.
"Liat ajah nnti"ucap Gibran tersenyum smirk.
Stella tak membalas perkataan Gibran dia hanya berlaku berjalan santai tapi terkesan malas.
Kring!
Jam pertama olahraga Stella dan tmn sklsnya kini bergegas ke lapangan. Saat sampai di lapangan langsung pemanas dll.
Kring!
Kring!
Bell penanda waktu istirahat tiba yg membuat tmn skls Stella bernafas lega mereka tak beranjak sedikitpun di tempatnya beristirahat di pinggir lapangan.
Kini Gibran dkk berjalan ke tengah lapangan dengan santainya dia menarik tangan Shinta mendekat ke arahnya yg mengundang tatapan bingung dari yang lain. Ada apa ini?itulah yang ada di benak mereka.
"DISINI GW MAU UMUMIN KEPADA KALIAN SEMUA BAHWA SHINTA PACAR GW SEKARANG DETIK INI JG!!"teriak Gibran yang sukses membuat Stella membulatkan matanya.
"Ka-mu serius?"tanya Shinta seolah tak percaya.
"Hmm"balas Gibran singkat.
Stella dan siswa/i yg mendengar nya mamatung mendengar ucapan Gibran termasuk teman² Gibran sekalipun mereka tak percaya dngn ucapan Gibran ini bagaikan mimpi buruk. Gibran yang bucin akut dngn Stella kini malah mengklaim Shinta!
Stella yang masih mencerna ucapan Gibran pun merasakan rasa sesak yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Dadanya bagai di remas² ini pasti bercanda pasti Gibran sednag mengeprank!pikirnya.
"Lo pasti bercanda kan gib?"tanya Stella lirih.
"Gw ngak pernah bercanda dalam omongan gw Al"ucap Gibran ketus.
"Gw salah apa?"tanyanya lirih bahkan terdengar sangat menyedihkan di telinga yg mendengar nya.
"KALAU LO MAU PACARIN KAK SHINTA GW MAU KITA PUTUS!!!"teriak Stella emosi.
"GW NGAK MAU!"
"TAPI GW MAU KITA PUTUS!!! LO ITU EGOIS!! BRENGSEK!!!LEPASIN GW KALAU LO MAU NGIKAT ORANG LAIN GW NGAK MAU ADA ORANG KETIGA DI HUBUNGAN GW GIBRAN RAFAEL MAULANA!!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/275147127-288-k281495.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stella Story [END]
General FictionRepost. Enjoy guys 💗. Ig, tiktok: @taxtr_ [VOMEN, FOLLOW, AND SHARE] ❥❥❥❥❥ Ini tentang Stella... Stella yang selalu dicaci maki, dibentak, ditendang, ditampar, bahkan dilecehkan. Jika di rumah Stella diperlakukan seperti...