Maura menjatuhkan tubuhnya dengan kasar ke ranjang, dia baru saja selesai mandi sepulang sekolah. Niatnya ingin tidur dia urungkan saat tiba-tiba merasa lapar. Akhirnya Maura memilih untuk keluar kamar untuk segera mengisi perutnya yang keroncongan. Kedatangan Dara yang menghadangnya membuat Maura berhenti di tengah tangga.
"Ra, ini ada berkas Mama, semalem aku pinjem. Tolong pegangin dulu, ya. Aku mau ke kamar dulu naro tas,"ucap Dara yang baru saja pulang dari kampus. Tanpa menunggu persetujuan dari Maura, Dara langsung meletakkan berkas itu di tangan adiknya lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Maura yang melihat itu hanya mendengus pelan, lalu berjalan ke ruang tengah. Meletakkan berkas di tangannya ke meja yang ada disana.
"Maura! Jadi kamu yang ngambil berkas Mama?"marah Atika dengan mata membulat lalu segera merebut berkas di tangan gadis itu.
"BERANI KAMU NYURI BERKAS, HAH?!"bentak Atika.
Maura yang di tuduh seperti itu pun langsung kebingungan."Bukan Maura, Ma. Ta---"
"Kamu bener-bener kurang ajar, ya! sejak kapan Mama ngajarin kamu jadi pencuri? Benar-benar anak gak tau diri. Beraninya kamu masuk ke kamar Mama buat nyuri ini?!"
Suara Atika yang terdengar keras menggema di seluruh rumahnya, membuat Dion dan Damas yang baru pulang dari kantor langsung menghampiri Atika dan Maura.
"Ada apa, Ma?"tanya Damas.
"Ini adek kamu, berani banget nyuri berkas di kamar Mama."
Dion langsung melotot terkejut."Maura-Maura, jadi ini yang kamu dapet dari sekolah? Caranya mencuri? Bener-bener gak tau diri kamu, ya,"sinis Dion.
Maura mengepalkan tangannya kuat-kuat, menatap mamanya dan Dion secara bergantian."BUKAN AKU YANG NGAMBIL INI!"Setelah mengatakan itu dia langsung berjalan keluar rumah. Ada di dalam rumah benar-benar membuat dia semakin setres.
Dara yang baru menuruni tangga jadi bingung saat mendengar ada keributan di bawah."Ma, ada apa?"
"Maura ngambil berkas di kamar Mama,"jawab Atika seraya mengangkat berkas yang ada di tangannya.
Mendengar jawaban mamanya sontak membuat mata Dara langsung membulat. Mereka salah paham."Bukan Maura yang ngambil, tapi Dara."Tanpa aba-aba Dara langsung berjalan mengejar Maura yang keluar rumah.
"MAURA!"
Dara menahan lengan Maura agar mau berhenti."Aku minta maaf, demi apapun aku gak bermaksud buat bikin mereka salah paham."
Maura menepis tangan Dara dengan kasar."Gak usah drama, Dar. Aku udah muak sama sikap kamu, kamu sengaja kan biar aku di marahin Mama?"
"Dengerin Aku dulu, aku benar-benar gak sengaja dan gak bermaksud kaya gitu, Ra,"jelas Dara. Dia benar-benar tak berpikir akan seperti ini jadinya.
Dengan kasar Maura langsung mendorong tubuh Dara dan tepat saat itu ada motor yang lewat. Kejadiannya secepat kilat, untung ada Damas yang dengan sigap langsung menarik tubuh Dara.
"DARA!"pekik Dion dan Atika secara bersamaan.
"Kamu gak papa?"tanya Damas seraya membantu Dara untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Pain
Teen FictionDari sekian banyaknya rasa sakit, kenapa dari keluarga yang paling mengesankan rasa sakitnya. *** #Highest Rank 3 in Brokenhome [26Sep2021] #Highest Rank 1 in Anaksma [10Okto2021] #Highest Rank 3 in Brokenhome[23Okto2021] #Highest Rank 2 in Brokenho...