HP | 40

30.7K 1.9K 34
                                    

Sudah 5 hari lalu Maura keluar dari rumah sakit, dan sekarang dia sudah bisa beraktivitas seperti biasanya.

Maura berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit yang mulai ramai, dia sengaja kembali ke sini untuk menanyakan sesuatu kepada Melodi. Setelah berkali-kali mengetuk pintu. Akhirnya ada suara seseorang dari dalam yang menyuruhnya masuk.

"Hai,"sapa Maura begitu sudah ada di depan meja Melodi.

"Hai Ra, apa kabar?"jawab Melodi.

"Seperti yang Kakak liat."Maura segera menarik kursi untuk dia duduk.

"Jadi?"

"Seperti yang aku bilang kemaren, apa gak ada jalan lain selain cuci darah? Aku bosen, Kak,"keluh Maura.

Melodi menganggukkan kepalanya pelan."Ada, yaitu dengan cara Transplantasi Ginjal."

"Jadi harus dapet pendonor?"

"Iya Ra, dan ada yang mau Kakak tanyain ke kamu,"ucap Melodi.

Maura mengerutkan keningnya bingung."Kenapa?"

"Apa kamu sebelumnya beberapa tahun lalu udah pernah ngelakuin Deceased-donor kidney transplant?"

"Deceased-donor kidney transplant?"beo Maura yang di angguki oleh Melodi.

"Setelah bener-bener aku periksa dengan teliti ada dua kemungkinan yang aku temuin. Yang pertama kemungkinannya sebelumnya kamu udah pernah operasi ginjal karena donoran dari seseorang. Atau kemungkinan kedua ginjal kamu yang di tukar sama ginjal seseorang yang mengidap penyakit gagal ginjal yang sudah kronis,"ungkap Melodi menjelaskan.

"Dan kemungkinan kalo kamu dapet donoran itu dari dua kondisi. Pertama: Living-donor kidney transplant, yaitu transplantasi salah satu ginjal dari donor yang masih hidup. Dan yang kedua ceased-donor kidney transplant, yaitu transplantasi ginjal dari donor yang baru meninggal dunia, atas izin keluarga atau keinginan pendonor ketika masih hidup."lanjut Melodi.

"Tapi emang bisa kalo tuker ginjal? Kaya yang Kakak bilang misalnya kemungkinan ginjal aku di tuker sama ginjal orang yang kena penyakit gagal ginjal kronis?"tanya Maura.

"Sebenarnya si kecil kemungkinannya bisa berhasil, tapi kita gak tau juga. Apa orang tua kamu gak pernah ngomong sesuatu?"

Maura menggelengkan kepalanya pelan."Bahkan mereka aja gak tau kalo aku sakit Kak."

"Yakin? Atau mungkin ada yang di rahasian dari kamu?"

Maura mengerutkan keningnya, mencoba mengingat-ingat kembali. Tetapi tak mendapatkan jawaban apapun."Aku gak tau Kak,"jawab Maura.

"Bener-bener rumit, dan gak bisa nebak."

Maura menghela nafas pelan."Yaudah, aku bakal coba ngomongin ini ke Mama."

"Iya, coba aja siapa tau kamu bisa dapet jawabannya."

"Iya, makasih ya Kak. Aku balik dulu,"pamit Maura. Setelah mendapat jawaban dari Melodi gadis itu langsung berjalan keluar meninggalkan ruangan Melodi.

Maura mengerutkan keningnya bingung saat matanya melihat sosok seseorang yang tak asing.

Dia semakin mendekati sosok itu sampai saat mendengar sesuatu yang sedang mereka bicarakan tubuhnya membeku.

Hidden PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang