HP | 15

30.7K 2.2K 9
                                    

Misalnya nanti ada yang kurang masuk akal di bagian Maura periksa atau penyakitnya mohon di maklumi ya🙏 Karena aku bukan dokter jadi gak terlalu paham masalah penyakit. Ini cuma khayalan aku aja, sama browsing di google.

"Saat sendirian seringkali menangis karena hidup yang semakin hari terasa semakin berat, tetapi ketika berada di depan orang lain tiba tiba akan menjadi orang yang paling happy. Sepintar itu aku pura pura bahagia."

***

Sepulang sekolah Maura langsung memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Dia ingin tau ada apa dengan tubuhnya. Karena semakin ke sini dia sering merasakan rasa sakit di pinggang belakangnya dengan tiba-tiba. Juga sering sesak nafas, merasa cepat lelah, padahal tak pernah melakukan pekerjaan yang berat.

Dengan tergesa-gesa dia memasuki lorong-lorong rumah sakit menuju ruangan dokter yang sudah membuat janji dengannya. Dokter kepercayaan keluarganya. Sesampainya di depan sebuah ruangan yang bertuliskan DR. Melodi. Maura langsung mengetuk pintu itu, sampai setelah mendengar suara dari dalam yang menyuruhnya masuk gadis itu langsung masuk ke dalam.

"Maura, anak Tante Atika, ya?"tanya wanita yang kira-kira mungkin berumur 26 tahunan.

Maura mengangguk seraya duduk di kursi yang sudah di sediakan, gadis itu menyunggingkan sudut bibirnya."Iya, Dok,"jawab Maura ramah.

"Oke, kenalin saya Melodi. Dokter yang menjadi kepercayaan keluarga kamu. Kamu pasti tau,"ucap Melodi seraya terkekeh pelan.

Maura dengan senang hati menjabat tangan itu masih dengan senyuman manisnya."Saya Maura,"balasnya.

"Maura, ya? Sekarang udah sebesar ini? Dulu waktu masih di LA kamu masih kecil. Dan sekarang udah sebesar ini?"ucap Melodi tak menyangka.

Maura tertawa pelan, walaupun dia tak terlalu ingat dengan wanita di hadapannya tetapi sebisa mungkin untuk tetap ramah."Dulu masih kecil waktu di LA."

Melodi mengangguk pelan, mungkin Maura tak ingat siapa Melodi yang sebenarnya."Baik, gak perlu terlalu formal ya bicaranya biar enak,"ujar Melodi membuat Maura mengangguk setuju.

"Oke, aku mau nanya apa aja gejala yang sering kamu rasain akhir-akhir ini? Sampai ada keinginan untuk periksa?"tanya Melodi mulai fokus dengan pekerjaannya.

"Aku sering banget ngerasain sakit di pinggang belakangnya. Terus sesak nafas juga, sama ngerasa cepet banget kelelahan, Kak. Padahal gak pernah ngelakuin pekerjaan yang berat,"jelas Maura.

"Apa kamu sering ngerasain sakit kepala? Atau mungkin punya penyakit bawaan dari kecil?"

Maura menggelengkan kepalanya pelan."Kalo sakit kepala iya, cuma kalo penyakit bawaan cuma lambung aja, Kak."

"Ya udah. Sekarang aku periksa kamu dulu."Maura menyetujui permintaan Melodi, setelah itu dia beranjak pindah ke brankar ruangan pasien bersama Melodi dan mulai melakukan pemeriksaan.

"Gimana hasilnya?"tanya Maura setelah beberapa menit lalu melakukan pemeriksaan.

Melodi menghela nafas berat, lalu menatap kertas yang ada di genggamannya dengan nanar. Kini dia menatap Maura lagi."Ra, kamu kena gagal ginjal kronis,"ucap Melodi dengan berat hati.

Jujur dia tak tega dan terkejut pastinya melihat hasil Maura tadi, pasalnya jika dilihat-lihat mungkin Maura ini baru umur 17 tahunan. Masih sangat muda, untuk mempunyai penyakit gagal ginjal kronis.

Deg

Tiba-tiba Maura merasa bahwa dunianya berhenti. Dia tidak pernah berfikir bahwa rasa sakit itu ternyata seserius ini. Gagal ginjal kronis bukan penyakit biasa.

Hidden PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang