HP | 41

28K 2K 39
                                    

Maura menuruni satu persatu anak tangga di rumahnya. Gadis itu sengaja memakai jaket hari ini agar luka-luka di lengannya tidak terlihat.

Dengan wajah yang pucat, dan kening yang masih membiru, dia tetap memutuskan untuk masuk sekolah hari ini. Dia berjalan begitu saja melewati meja makan yang sudah di huni oleh anggota keluarganya yang sedang sarapan.

"MAURA!"

Maura membalikan tubuhnya saat mendengar namanya di panggil."Apa? Mau nampar lagi?"tanya Maura kepada Dion yang sudah berdiri di hadapannya.

Dion meringis pelan saat melihat wajah Maura."Kamu sakit?"

"Peduli?"cletuk Maura.

"Maura, Abang kamu nanya baik-baik ken---"Atika tak melanjutkan ucapannya saat melihat wajah Maura yang sudah kacau.

"Kamu gila? Itu kenapa kening kamu, terus ini?"cerca Atika menarik tangan Maura.

Semuanya yang ada di sana pun terkejut termasuk Azkal dan Dara. Mereka tidak mengira bahwa kondisi Maura sekarang akan separah ini. Azkal pun tak tau apa yang terjadi, karena dia baru tiba di rumah pagi tadi.

"Bener-bener udah gila kamu ya, Ra,"gumam Dion marah.

Maura menarik tangannya dengan kasar."Emang aku gila, dan udah lama gila."jawab Maura lalu berjalan begitu saja keluar rumah menuju ke sekolah.

|| SMA TARUNA NUSANTARA ||

Maura langsung turun saat taksi yang dia tumpangi sudah berhenti di depan sekolahnya. Dia segera berjalan menuju ke kelas dengan kepalanya yang terus di tundukan.

"Ra, lo kenapa?"tanya Bella begitu melihat Maura sudah duduk di sampingnya.

Maura mendongakkan kepalanya menatap Bella, dan hal itu membuat Bella memekik terkejut.

"Maura, lo kenapa? Sakit? Terus kenapa beberapa hari ini gak masuk?"tanya Bella bertubi-tubi.

Maura menghela nafas pelan."Ada acara, Bel,"alibi Maura.

Bella hanya mengangguk seraya meringis saat melihat beberapa luka di tangan gadis itu dan lebam di keningnya.

"Terus lo ken---"

"Gak papa, Bel,"potong Maura, gadis itu langsung menumpukan kepalanya di meja.

Sampai pada akhirnya bel masuk berbunyi, dan kegiatan belajar mengajar di mulai.

Setelah hampir 4 jam belajar akhirnya bel istirahat pun berbunyi membuat semua siswa-siswi yang ada di kelas langsung berhamburan keluar.

Bella beranjak dari kursinya."Ayo ke kantin,"ajak Bella membuat Maura ikut bangkit.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kantin, sebenarnya Maura malas tetapi dia tak mau nantinya justru Bella curiga jika Maura sedang tak baik-baik saja.

Sesampainya di kantin mereka berdua langsung memesan makanan, hanya Bella lebih tepatnya yang memesan bakso. Karena Maura hanya memesan es teh.

"Ra, lo kenapa si? Dari tadi diem aja?sakit?"tanya Bella seraya menatap Maura yang duduk di hadapannya dengan lekat. Dia sebenarnya sedikit curiga, apa lagi melihat keadaan Maura sekarang.

Hidden PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang