Maura mengerjapkan matanya berkali-kali saat cahaya matahari mulai memasuki ruangannya. Gadis itu menatap sekelilingnya, tetapi tak ada satu pun orang. Dia membulatkan matanya melihat jam yang sudah menunjukan pukul 2 siang.
Suara ponselnya yang berdering membuat Maura langsung meraihnya dari nakas, membuka pesan yang baru saja masuk.
081256******
Gue lagi di kantin, makan.
Mama gak bisa kesini, sibuk kerja.Maura langsung tau siapa pengirim pesan ini, dia segera membalasnya.
Maura
Iyaaaa
Setelah meletakkan kembali ponselnya ke nakas gadis itu dengan susah payah duduk. Sudah hampir 3 hari Maura di rawat dan selama itu hanya Azkal yang menemaninya. Karena orang tuanya dan yang lain sibuk kerja sehingga dia yang kebetulan sedang libur memilih untuk menjaga Maura.
Ceklek
Maura menolehkan kepalanya ke arah pintu ruangannya yang terbuka, menampilkan wajah Rendra yang masih mengenakan seragam sekolah.
Laki-laki itu mendekati Maura dengan buah-buahan yang ada di tangannya, setelah meletakkan bawaannya ke nakas. Rendra langsung duduk di kursi samping brankar Maura.
"Kenapa bisa sampe kecapean?"tanya Rendra menatap Maura dalam.
"Kak Melodi ngasih tau?"tanya balik Maura.
Rendra berdecak malas, ditanya bukannya jawab malah balik nanya."Iya, waktu itu udah kesini tapi kayaknya lo lagi asik sama dia."
Maura mengerutkan keningnya bingung."Dia siapa? Mak--- yaampun Ren itu Azkal Abang tiri aku,"ujar Maura saat tau siapa orang yang di maksud Rendra.
"Oh,"gumam Rendra.
"Lo belom pulang ke rumah?"tanya Maura mengalihkan topik.
Rendra menggelengkan kepalanya pelan."Belom, udah makan?"
Maura mengangguk pelan."Udah, lo pulang sana mandi dulu. Nanti Mama lo nyariin,"usir Maura.
"Gue bukan anak kecil Raa,"tekan Rendra membuat Maura tertawa pelan.
"Ya kirain anak Mami,"goda Maura membuat wajah Rendra menjadi masam.
"Itu dulu, sekarang udah gak."
"Gimana sekolah?"
"Maksudnya?"bingung Rendra tak paham dengan pertanyaan Maura.
"Maksudnya, gimana suasana di sekolah?"jelas Maura.
"Ya biasa. Lagian lo baru gak masuk tiga hari juga,"jawab Rendra.
"Iya si, tapi kayaknya di rawatnya lama."
"Makanya jangan telat makan, jaga kesehatan."
"Iyaa, stop jangan berisik!"
Rendra berdecak pelan melihat tingkah Maura."Gue pulang dulu, nanti malem ke sini lagi,"pamit Rendra seraya bangkit dari kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Pain
Teen FictionDari sekian banyaknya rasa sakit, kenapa dari keluarga yang paling mengesankan rasa sakitnya. *** #Highest Rank 3 in Brokenhome [26Sep2021] #Highest Rank 1 in Anaksma [10Okto2021] #Highest Rank 3 in Brokenhome[23Okto2021] #Highest Rank 2 in Brokenho...