HP | 16

29.4K 2K 21
                                    

Untuk kesekian kalinya Maura berkunjung ke rumah sakit. Hari ini dia berkeperluan menebus obatnya yang sudah habis. Lusa juga dia akan kembali untuk melakukan rutinitasnya cuci darah.

"Kak, tapi janji ya bantu aku buat ngerahasiain ini dari keluarga aku,"pinta Maura untuk yang kesekian kalinya. Setiap bertemu Melodi, dia akan terus mengucapkan kata-kata ini.

"Iya. Tapi kamu gak boleh terus-terusan nyembunyiin ini, ya,"tegur Melodi yang langsung di setujui oleh Maura.

"Oh iya nanti adek aku mau ke sini. Sekalian biar kenalan sama kamu. Kamu sekolah di SMA Taruna, kan?"tanya Melodi.

Maura menganggukan kepalanya pelan."Iya, Kak. Kakak punya adek?"tanya Maura terkejut.

Melodi terkekeh pelan melihat respon Maura, sepertinya gadis ini benar-benar lupa dengan dirinya."Aku punya adek cowok, dia kelas 12 juga sama kaya kamu. Kayaknya kalian juga satu sekolah, deh,"ujar Melodi.

Maura terkekeh pelan."Oh, ya? Tapi gak kenal, ya."

Ceklek

Suara pintu ruangan yang terbuka sontak membuat Maura dan Melodi langsung menolehkan kepalanya menatap ke arah pintu. Mata Maura membulat, tubuhnya langsung menegang melihat laki-laki yang sudah berdiri di depan pintu. Dia tau betul siapa laki-laki itu.

Kenapa dunia sesempit ini? Batin Maura.

Rendra, laki-laki itu sedikit terkejut begitu memasuki ruangan kakaknya karena melihat Maura. Gadis yang selama ini dia ketahui menyukai dirinya, ada di sini. Tapi dia tetap bersikap biasa dengan memasang wajah datarnya.

"Ren, sini. Ini anaknya Tante Atika. Dulu kalian waktu kecil sering main bareng. Tapi baru kali ini ya ketemu setelah dewasa? Pasti kalian lupa,"ujar Melodi mendekati Rendra.

"Rendra udah tau,"gumam Rendra seraya menghempaskan tubuhnya ke sofa.

Dengan spontan Maura langsung menatap Melodi."Maksudnya?"

Melodi terkekeh pelan, lalu menarik Maura agar ikut duduk di sofa."Aku udah duga kamu pasti lupa sama aku. Kamu inget Tama, kan? Temen masa kecil kamu waktu di LA. Aku masih inget dulu kalian sering main berempat. Kamu, Tama, Michel sama James."Melodi dengan telaten menjelaskan masa itu agar Maura kembali mengingatnya.

"Tama,"beo Maura lalu tiba-tiba dia mengingat sesuatu.

Nama panjang Rendra itu Rendra Aditama. Itu artinya Rendra adalah....

"Iya, Tama itu Rendra. Kamu gak lupa kan siapa nama panjang Tama?"tanya Melodi, dia lagi-lagi tertawa pelan melihat wajah shock Maura.

Maura hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, dia masih tak mengerti dengan situasi ini. Seakan-akan dunia sangat sempit. Yang ada di pikiran Maura sekarang, kenapa harus orang yang sama?

Kenapa harus Rendra orang yang gue suka, gue pikir Rendra itu banyak tapi kenapa harus dia?

"Kalian beneran gak saling kenal? Padahal satu sekolah, loh,"tanya Melodi.

"Sekolahan kita luas, Kak. Lagian aku juga kelas Ipa, dia gak tau kelas apa,"gumam Rendra yang masih sibuk dengan ponselnya. Walaupun dari tadi terus mendengarkan percakapan antara Maura dan kakaknya.

Hidden PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang