Hai, met datang kalian
Tidak berlama-lama ya, kita langsung baca aja. Sksk met baca <( ̄︶ ̄)>
⚠️
16+ alert! Drug, suicide etc.
Tidak untuk ditiru!☯☯☯
Suara riuh lapangan futsal menggema di setiap ujung ruangan. Tribun ramai diisi suporter fanatik, padahal bukan perlombaan. Hanya latihan rutin Klub Futsal, seperti minggu-minggu biasanya.
Semua berteriak heboh menonton aksi berebut bola di lapangan. Tidak terkecuali Rinai, hanya saja, gadis itu duduk diam di area istirahat. Ia tidak mau telinganya rusak gara-gara pekikan penonton yang luar biasa lebay. Menonton Lexy dari sini aja sudah cukup untuk Rinai.
Dari arah pintu masuk, Naura datang bersama Valdo. Keduanya sepakat untuk menunggu Lexy selesai berlatih di area istirahat. Alibi Rinai dan Lexy berhasil membuat keduanya pasrah untuk datang kemari. Katanya ada hal penting yang ingin mereka utarakan.
Sekitar sepuluh menit berlalu, Lexy melangkah sembari melepas seragam futsalnya merasa gerah. Duduk di sebelah Rinai dan menenggak sebotol air mineral yang gadis itu sodorkan dengan rakus. Jika dilihat-lihat, kedekatan Rinai dan Lexy semakin perlu dipertanyakan. Pasalnya, mereka berdua sekarang ini benar-benar seperti sepasang kekasih.
“Kalian temenan, apa gi—”
“Pacaran.”
Valdo dan Naura melongo mendengar celetukkan kompak Lexy dan Rinai. Sebegitu kompaknya sampai Naura menutup mulut tidak menyangka. Lain dengan Rinai dan Lexy, mereka berdua justru terkekeh tanpa dosa. Seolah apa yang baru saja mereka katakan hanyalah angin lalu belaka.
“Serius gue nanya,” ujar Valdo, menuntut kejujuran.
Rinai dan Lexy saling pandang, keduanya kemudian menatap jahil Valdo dan Naura di sana. Jelas ini membuat Naura kesal sendiri, begitu pun dengan Valdo yang melengos malas melihat tatapan Lexy dan Rinai.
“Dari sebelum Festival Olahraga kemarin, Do. Sori gue sama Rinai nggak klarifikasi, so—”
“Serah lo!”
Valdo bangkit dari sana kemudian berlalu begitu saja. Membisukan Rinai, Lexy dan Naura. Ada yang aneh dengan Valdo hari ini. Tidak seperti biasanya yang ramah dan tenang.
“Nau, si Dugong kenapa?” tanya Lexy, bingung.
Naura menoleh, ia juga tidak tahu apa alasan Valdo menjadi sangat sensitif begitu. Sedari pagi tadi, Naura sudah disuguhkan dengan Valdo yang dingin dan mudah marah. Bahkan ketika Andre mengajaknya bicara pun Valdo menjawab dengan ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]
Teen FictionNaura sempat mengira rasa sakitnya akan berakhir setelah semesta menghadirkan sosok Valdo yang luar biasa. Sayang, perkiraan Naura salah total. Itu bukan akhir, tapi awal dari penderitaan yang sesungguhnya. *** Half Nerd : I'm Nerdy, Not Puny! Ding...