1.7 Victim

446 61 4
                                    

Hewo, apa kabar semua?
Sehat terus ya? Aamiin.

Hari ini Au update-nya gantiin yang kemarin nggak update. Maaf ya nggak sempet soalnya hehe :)

Met baca semua <3

⚠️
16+ alert! Violence, bully etc.
Tidak untuk ditiru!

Tidak untuk ditiru!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☯☯☯

Valdo berdiam di kamar berukuran 6×8 meter milik Lexy, remaja pria itu diminta menginap oleh kedua orangtua sahabatnya. Beruntung Ervin—ayah Valdo—mengizinkan putranya menginap di sana.

Valdo sibuk menulis sesuatu di meja belajar, sembari menunggu Lexy selesai membersihkan diri. Ada banyak hal yang sebenarnya ingin Valdo katakan. Namun, ia tak tahu harus memulai dari mana.

Valdo sadar sesuatu setelah berhasil membaca separuh buku bersampul hitam itu. Benar kata Lexy, ada yang aneh dengan alur ceritanya.

Baru saja laki-laki itu akan melanjutkan menuslisnya, ia dikejutkan dengan suara pintu terbuka. Lexy sudah selesai mandi, ia sudah rapi dengan kaus abu-abu bermotif dengan celana selututnya.

Tanpa banyak bicara, Valdo langsung memasuki kamar mandi setelah merapikan alat tulis di meja. Lexy sendiri sibuk merapikan rambut di depan cermin dekat lemari bukunya.

Sekonyol-konyolnya Lexy, buku bertema apa saja akan menjadi santapan laki-laki itu ketika bosan. Terlebih saat sedang memecahkan kasus seperti sekarang ini.

"Valdo kenapa, ya? Perasaan dari tadi gue perhatiin dingin bener," gumam Lexy. Ia sudah selesai menata rambutnya.

Pria itu beralih pada deretan buku yang tersusun rapi di sisi ruangan. Menyusuri lemari dengan seksama demi mendapatkan apa yang ia butuhkan.

"Buku biru, buku biru, buku bi—nah, ketemu."

Sebuah buku berukuran folio berwarna biru diambilnya dari rak buku. Lexy melangkah menuju sofa merah yang terletak di dekat jendela kamar. Ia membuka buku itu lembar per lembar, mencari sesuatu yang siapa tahu bisa membantunya memecahkan masalah ini.

"Perasaan udah gue catet di sini. Kok nggak ada, ya?" gumam Lexy.

Pria itu kembali meneliti isi buku setebal tiga senti-nya itu. Lexy yakin sekali buku biru inilah tempat di mana ia menyimpan foto dan beberapa data penting yang kini ia cari. Bahkan sampai Valdo selesai membersihkan diri, Lexy masih tak juga menemukannya.

"Nyariin apa, Lex?" tanya Valdo. Pria itu sibuk mengguyar rambutnya.

Lexy mendongak sebentar, merespons panggilan Valdo. Ia kembali membolak-balikkan lembaran berisi tulisan tangannya di sana. Berharap apa yang ia cari segera ketemu.

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang