2.2 NOT ME!

359 51 6
                                    

Haii, aku up lagiiii

Jangan lupa vote + komen yak <3

⚠️

16+ alert!
Trauma triggered!

16+ alert!Trauma triggered!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☯☯☯

"Argh!”

“Bukan!”

“Bukan gue pelakunya!”

“Gue bukan pembunuh!”

“I'M NOT A MURDERER!”

Suara teriakan Naura menggema di gedung sepi itu. Baik Valdo dan Lexy, keduanya dibuat terkejut perilaku Naura. Berulang kali gadis itu memekik keras, seolah tidak setuju dengan sesuatu. Jelas Lexy dan Valdo bingung harus bagaimana.

Dari arah tangga, Valdo maju selangkah. Sedikit bimbang untuk datang dan mendekati gadis itu dengan alasan ingin menenangkan. Hatinya sakit melihat Naura begini.

Valdo sudah merasa tidak enak ketika melihat Naura di taman tadi. Dan benar saja, gadis itu bergelut kembali dengan masa lalunya. Valdo bungkam melihat Naura berteriak kuat. Mencoba menampik banyak hal yang datang dan menghujani batinnya, mungkin?

Beberapa saat hanya terdengar isakan samar, Naura meluruh. Duduk menunduk dengan rintihan pilu. Gadis itu menggeleng pelan, berusaha bangkit dan melangkah mendekati satu meja di sisi ruangan. Tubuhnya menyangga di sana.

Atensi Valdo terpusat pada gerak-gerik Naura. Gadis itu meraih sesuati di saku jaketnya. Sebuah pemotong kertas berwarna kuning, dengan mata pisau tipis yang sudah Naura keluarkan.

"Gue nggak pantes hidup kan, Al?"

Begitu yang Naura katakan. Tatapannya nanar menatap cutter pada genggaman tangan kanan. Memgarahkan benda itu tegak lurus menghadap dadanya. Gadis itu kembali merintih, terpejam, dan mengikis jarak mata pisau itu dari dadanya dengan cepat.

"NAURA SADAR!"

Valdo sontak menahan pergerakan Naura, mencengkram erat kedua tangan gadis itu demi menghentikan aksinya.

"Nau dengerin gue, Nau!” ucap Valdo kuat.

“Naura sadar!”

“NAU!”

Beberapa saat hening, gerak tangan Naura berhenti. Gadus itu mematung, melepaskan cutter kuning dari genggamannya. Seketika tangis Naura pecah, menunduk malu menyadari apa yang akan ia lakukan siapa yang kini berada di sisinya.

"I'm so dumb," rintih Naura, masih menunduk.

(Bodoh.)

Valdo membebaskan kedua tangan Naura, berdiam menatap sendu gadis itu. Tidak tega melihat Naura begini, Valdo merengkuh tubuh mungil Naura, memeluknya hangat. Laki-laki itu tersenyum samar ketika Naura menyembunyikan wajah pada dada bidangnya. 

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang