Setelah kejadian di gedung utama, satu bulan sudah Valdo dan yang lainnya berhenti berurusan dengan SF dan AB Family. Kata Al, Opa yang akan turun tangan dan mengambil alih semuanya. Terkecuali berkas berisi buku tahunan dari brankas Ketua Yayasa.
Senin, 15 April 2019. Hari baru bagi seluruh siswa SMA Gerhana. Dengan Ketua Yayasan baru, beberapa tenaga pendidik serta sistem sekolah yang baru juga. Seragam berubah, jadwal berubah, Gedung Terlarang pun dibersihkan dan dijadikan tempat bersantai.
Naura duduk berdiam di kursi taman utama, dekat dengan muka SMA Gerhana. Seragam putih polos dengan rok abu-abu tua bermotif kotak-kotak. Seperti biasa, Naura mengenakan jaket sebagai luaran. Ada lencana merah bertengger juga di sana.
“Sendirian, Nau?”
Gadis berkacamata itu menoleh. Membalas dengan kedikan bahu, air mukanya terlihat lebih sejuk dari biasanya. Naura tetap diam ketika laki-laki yang baru saja datang itu duduk di sebelahnya.
“Udah belajar untuk ujian susulan?”
Naura menggeleng. “Nggak bisa fokus ke sana, Do,” jawabnya.
Valdo mengangguk mengerti. Ikut menatap taman hijau di hadap, terdapat aktivitas kecil beberapa tukang kebun merawat tanaman di sana.
“Sama, Nau,” balas Valdo memecah kesunyian.
Naura terkekeh. “Gimana seragam barunya?” tanya gadis itu basa-basi.
Untuk kali pertama Valdo melihat Naura sehangat ini, laki-laki itu tersenyum manis. Menunduk menatap seragam putih polos dengan model celana bermotif kotak-kotak. Hal baru bagi Valdo yang terbiasa dengan seragam putih abu-abu.
“Agak aneh sih, tapi nyaman-nyaman aja,” jawab Valdo sekenanya.
Naura mengangguk paham. “Kata Dion, seragam Rabu sama Kamis belum keluar ya?”
“Mungkin, kita pakai baju ini sampai hari Kamis soalnya.” Valdo menganggapi.
Suasana berubah sunyi lagi, dua remaja berlawanan jenis itu saling diam. Bukan tidak punya bahan obrolan, situasi membuat mereka berdua sedikit canggung. Terlebih lagi, Naura ingat saat ia menolak Valdo terang-terangan di tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]
Ficção AdolescenteNaura sempat mengira rasa sakitnya akan berakhir setelah semesta menghadirkan sosok Valdo yang luar biasa. Sayang, perkiraan Naura salah total. Itu bukan akhir, tapi awal dari penderitaan yang sesungguhnya. *** Half Nerd : I'm Nerdy, Not Puny! Ding...