4.0 The Delta's Sacrifice

258 29 0
                                    

Kamus Au (─.─||)
» Delta/δέλτα (Greek/Yunani) : huruf keempat dalam abjad Yunani. Huruf ini dalam bahasa Yunani Klasik melambangkan fonem /d/.
» Delta (Psikologi) : merupakan seseorang yang realistis dan senang meluangkan waktunya untuk orang lain.
--------------------

Yok kita langsung ke ceritanya. Jangan lupa vote + komen yaaaa. Selamat membacaaaa semuaaaa (っ.❛ ᴗ ❛.)っ

☯☯☯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☯☯☯

Satu bulan dilalui Naura dengan hampa. Kendati temannya bertambah satu-dua, tetap saja yang selalu ada tidak di sana. Gadis itu melangkah seorang diri menyusuri koridor sepi. Entah ke mana ia akan menuju, pikirannya kosong.

“Naura?”

Gadis berkacamata itu berhenti kala sebuah suara menginterupsinya. Bukan Lexy, bukan juga suara Valdo pastinya. Ia tidak tahu siapa pemilik suara itu.

“Tumben lo sendirian? Yang lain pada ke mana?”

Laki-laki itu berdiri di belakang Naura, dia tak mengapa gadis berkacamata itu tidak menjawab panggilannya. Usai mengutarakan pertanyaan, dia melangkah pelan mensejajarkan diri dengan Naura.

“Gimana kondisi Valdo? Masih sama?” tanya laki-laki itu lagi.

Naura menghela napas, melihat jas hitam yang dia kenakan membuat Naura tahu siapa laki-laki ini. Ardion Amadeo Grase namanya, wakil ketua OSIS yang waktu itu ikut terlibat dalam aksi penyelamatan anak-anak yang hilang.

“Status Valdo koma,” jawab Naura pelan.

Terdengar desahan napas dari Dion, laki-laki itu mengantungi kedua tangannya. Ikut melangkah bersama Naura, entah ke mana.

“Tapi ada peningkatan, kan?” tanya Dion lagi.

“Nol koma.”

Baiklah, Naura dibuat sesak oleh pembahasan yang Dion bawa. Gadis berkacamata itu menipisksn bibir, wajahnya menyorot gelisah.

“Bahas yang lain aja,” cicit Naura kemudian.

Dion hanya mengangguk. Ia juga tidak mau memperkeruh suasana.

“Rinai nggak keliatan? Temen-temen yang lain? Biasanya lo sama mereka,” celetuk Dion, ia mulai kebingungan harus membahas apa.

“Rinai di rumah sakit sama Lexy. Shani sama temen-temennya di kantin.”

Jawaban Naura yang menyahut tanpa basa-basi itulah alasan Dion bingung harus bagaimana. Walau ada sedikit perubahan dari gadis itu, tetap saja rasanya aneh bagi Dion yang notabenenya hobi mengobrol.

So, where did you want to go? Gedung itu lagi?”

Aimless.”

Sontak Dion mempercepat langkahnya, berhenti tepat di hadapan Naura, membuat gadis yang kini mengenakan jaket katun merah marun itu berhenti. Netra di balik kacamatanya menatap bingung Dion yang berdiam di sana.

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang