0.2 Reason

1.3K 184 300
                                    

Halo kawand, Au apdet lagi!
Jangan lupa vote-nya dipencet sebelum baca.

Maafin Au ya kalau part ini nggak nge-feel banget. Au nulisnya semampu Au 😭

☯☯☯

"Ada apa ini?" kaget Pak Wira setelah pintu kelas terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa ini?" kaget Pak Wira setelah pintu kelas terbuka.

Naura hanya diam tanpa menjawab pertanyaan wali kelas sekaligus guru Astronomi-nya. Pria gempal dengan kumis tebal itu bangkit dari kursi guru, melangkah tergopoh mendekati Naura yang masih diam di ambang pintu.

"Naura kenapa bisa basah kuyup begini? Siapa yang buat kamu jadi kayak gini?" tanya Pak Wira, khawatir.

Salah satu di antara sekian banyak guru di SMA Gerhana yang masih menaruh perhatian pada Naura, Pak Wira. Mayoritas guru di sekolah elite ini mulai mendiami gadis itu, entah pastinya karena apa.

"Eh, sebentar. Kamu tunggu di sini dulu," titah Pak Wira.

Lagi-lagi Naura diam, masih dengan gaya berdirinya sedari awal. Seperempat menunduk dan tanpa air muka yang jelas, datar.

"Rinai, tolong bawakan barang-barangnya Naura ke meja saya di kantor. Saya keluar dulu sebentar," pinta Pak Wira sekaligus berpamitan setelah mendapati anggukan Rinai.

"Ayo, Naura. Ikut ke kantor Bapak," ajak Pak Wira kemudian.

Naura menurut, mengekor ke mana perginya Pak Wria. Langkah mereka disaksikan siswa-siswi yang berada di luar kelas. Mulai dari tatapan memuja sampai dengki Naura dapatkan, tapi kembali pada Naura yang biasanya, ia tak peduli.

Gedung utama yang menjadi muka SMA Gerhana yang dituju Pak Wira saat ini. Ruangan bertuliskan Kantor Guru di mana seluruh guru mata pelajaran di SMA Gerhana beristirahat termasuk di dalamnya. Itulah tempat yang kini Pak Wira dan Naura datangi.

"Bapak kemarin kebetulan kebagian stok seragam olahraga. Kamu ganti dulu di sana, Bapak mau melapor ke guru piket," ujar Pak Wira seraya memberikan setelan baju olahraga khas SMA Gerhana pada Naura.

Lagi-lagi Naura diam membisu kemudian melangkah menuju ruang ganti setelah menerima seragam itu. Sementara Pak Wira hanya bisa menghela napas akan tingkah Naura yang begitu, ialah satu-satunya guru yang tak mempermasalahkan sikap kurang sopan Naura.

Pak Wira beralih pada ponselnya, mencoba menghubungi guru piket perihal Naura yang rencananya akan ia pulangkan.

"Halo, Bu?"

"...."

"Ini, anak kelas saya pulang ke kelas sudah basah kuyup. Saya rencananya mau memulangkan dia, Ibu bisa bantu?"

"...."

"Oh, namanya Naura siapa, ya? Naura Adelina kalau nggak salah."

"...."

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang