0.8 Can We Be Friend? (a)

685 89 67
                                    

"Mari berdamai dengan masa lalu."

Susah, sih. Tapi .... 🌝
Btw, jangan lupa vote lho ya ʘ‿ʘ

☯☯☯

Seolah menjadi rutinitas, Naura terbangun di saat-saat menyedihkan seperti sekarang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seolah menjadi rutinitas, Naura terbangun di saat-saat menyedihkan seperti sekarang ini. Waktu pada jam digital di atas nakas samping ranjangnya menunjukkan pukul dua pagi. Naura terdiam di sana, memeluk kedua lutut dengan rambut sebahu ia biarkan tergerai begitu.

"Are you sure? Now I dreamed you anymore, Al," gumam Naura.

(Apa kamu yakin? Sekarang aku memimpikanmu lagi, Al)

Remaja dengan piyama hijau pupus itu menyembulkan wajahnya, ada genangan air mata yang Naura sendiri tidak tahu apa maknanya.

Tidak ada ekspresi dari wajah manis Naura. Gadis itu tidak tahu apa yang membuatnya kehilangan pengetahuan perihal cara mengekspresikan diri. Semuanya seolah pergi begitu saja.

Sementara di lain tempat, Lexy sibuk dengan laptop kesayangan yang ia beli dari tabungannya sendiri. Begitulah si Lexy sang detektif yang tak kalah tajir itu mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Hoooaaam. Ngantuk, mana udah jam dua. Ya kali gue tidur, telat ntar yang ada," celoteh Lexy dengan suara lemasnya.

"Ya, salah lo sendiri kenapa nggak tidur. Lagian juga ngapain sih lo nelpon gue pagi-pagi gini? Ada masalah? Nyokap-bokap lo aman?"

"Apaan sih, anjir. Gue nelpon elo ya minta ditemenin lah, Dugong," gemas Lexy kehilangan kantuknya tiba-tiba.

"Lah, udah ilang Nyet ngantuknya?"

"Iye! Betewe, ntar pagi lo hari pertama masuk Gerhana kan?" tanya Lexy.

"Iya nih, bantuin ya? Gue takut, kali aja ketemu senior galak."

"Ribet bener dah, untung temen."

Terdengar suara tawa renyah dari ponsel di sebelah laptop yang Lexy gunakan. Ia tak menghiraukannya sama sekali, atensinya sudah teralih pada layar laptop di meja. Entah apa yang sebenarnya pria itu inginkan, yang jelas informasi perihal kasus-kasus di sekolahnya.

☯☯☯

"Aaa! Ada kakak ganteng!"

"Buset, bening amat nih orang."

"Aih, lemes dedek abang!"

"Astaga, demi apa gue silau woy. Kacamatanya dicopot kek!"

"Gantengan sebelahnya kata gue mah."

"Aduh, aduh, make almamater CHS. Sugar daddy pasti."

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang