5.0 Desiderium

170 26 0
                                    

Kamus Au (─.─||)
» Desiderium (Latin) : kerinduan

Hwaloooo, pakabar semua?

Yeee ketemu lagi sama saya ha ha ha. Bicara soal kerinduan, coba dong kasih tau hal yang paling membuat kalian rindu serindu-rindunya wkwk

Okweee, met baca semua <3

⚠️
16+ alert! Murder, violence, harsh words, drugs, not for hemophobia, etc.
Tidak untuk ditiru!

 Tidak untuk ditiru!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☯☯☯

“Argh!”

Brak!

Bugh!

“Do, udah, Do!”

Berulang kali Lexy menahan Valdo agar tidak menyakiti dirinya sendiri. Laki-laki itu mengamuk setelah dokter menjelaskan keadaan Naura. Wajah Valdo merah padam, ia duduk di kursi tunggu atas permintaan sahabatnya.

Lexy yang memang stand by di Rumah Sakit Bamantara sudah menghubungi kakak Naura. Ia duduk di sebelah Valdo, menunggu Alvin datang kemari.

Dari arah muka gedung, tiga orang melangkah mendekati UGD. Itu keluarga Easton, keluarga Naura.

“Valdo?” kaget Alvin.

Laki-laki itu diam, tidak menggubris Alvin yang berdiri di sana. Sementara Lexy bangkit, dengan raut seadanya ia menatap tiga anggota keluarga Naura.

“Naura di dalam Om, Tante. Udah boleh dijenguk kok,” ucap Lexy sopan.

Nerissa dan Axel mengangguk kompak, segera berpamitan memasuki ruangan luas di dalam. Tidak dengan Alvin, pria itu hanya memandangi kedua orangtuanya dari luar pintu kaca.

“Kondisi Naura belum stabil,” ucap Lexy, dingin.

Alvin diam, menunduk sejenak sebelum beritatap dengan Lexy yang berdiri di sebelahnya. Beralih pada Valdo, laki-laki itu masih duduk dengan posisi menunduk. Kedua tangannya terpaut satu sama lain.

Pria dengan kemeja strip toska itu mengangguk pelan. “Kenapa Naura begini?” tanyanya.

Bingung harus menjawab bagaimana, Lexy memilih bungkam. Suasana kurang tepat untuk membahas perkara ini. Lexy memalingkan wajah ketika Alvin kembali menatapnya.

“Lex?”

Lexy tetap diam. Dalam kondisi seperti ini Alvin berusaha mati-matian menahan emosinya. Ia cukup tahu diri untuk mencari keributan di tempat seperti ini.

“Jawab gue, Lex!” pinta Alvin lagi.

Lexy menggeleng lemah, ada genangan air di pelupuk mata pria itu. Tak kuasa untuk sekadar berbicara, lidah Lexy kelu.

“Naura overdosis GHB.”

Napas Alvin tercekat mendengar ucapan bernada dingin dari sosok pria yang duduk di kursi tunggu. Masih dengan posisi menunduk, Valdo mewakilkan Lexy menjawab pertanyaan Alvin.

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang