6.2 Colourfull Last Year

156 13 0
                                    

“Sekilas info! Prahara Frank Adresta, atau mantan Ketua Yayasan Gerhana ditemukan mati tergantung di gedung utama SMA Gerhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sekilas info! Prahara Frank Adresta, atau mantan Ketua Yayasan Gerhana ditemukan mati tergantung di gedung utama SMA Gerhana. Berikut—”

Valdo mematikan televisi, ia malas mendengar berita tentang kematian mantan Ketua Yayasan yang sedang hangat diperbincangkan. Ia sudah tahu perihal jasad yang Shani temukan waktu itu, dialah Ketua Yayasan.

Kalau berdasarkan berita, banyak versi alasan kematian Parahara. Ada yang mengatakan depresi, bahkan sampai iseng bunuh diri. Padahal, jika diteliti lagi dari bagaimana sosok Prahara dan keanehan kasus pembunuhan yang terselubung di SMA Gerhana. Bisa saja Prahara mati dibunuh, baru digantung layaknya orang bunuh diri.

“Anjir! Gue mau nonton, woy!” kesal Al yang sedang duduk manis di sofa sambil ngemil sestoples keripik singkong.

Valdo mendengkus. “Lo percaya sama berita dari TV?” tanyanya bosan.

“Ya, enggak. Tapi kan lumayan buat hiburan,” jawab Al seadanya.

“Udah, mending lo pikirin ujian akhir lo. Bentar lagi lulus, bukannya belajar malah sibuk mikirin kasus-kasus,” ledek Valdo dengan muka sok seriusnya.

Uhuk-uhuk!

Hell! Lo yang minta gue bantuin napa malah gue yang disalahin sih Kambing!” geram Al, memukul Valdo dengan bantalan sofa di dekatnya.

Valdo yang diserang malah terbahak. “Ya salah siapa mau aja?!” balasnya tak mau kalah.

“Bodo amat, penting gue nanti dapet bagian,” celetuk Al, menghentikan serangannya dan kembali khusyuk memakan keripik singkong.

Mendengar itu, Valdo berdecak sebal. Kalau sudah begini, alamat uang tabungannya akan terkuras sedikit demi sedikit. Al, laki-laki ini tidak bisa hidup sehari tanpa keripik singkong. Begitu agaknya.

“Gue beliin satu truk biar sakit perut sekalian,” gemas Valdo.

Al langsung menggeleng, “Sebungkus-sebungkus aja elah, basi ntar. Kan sayang nggak kemakan.”

Astaga, bagaimana bisa seorang Al selalu terlihat misterius itu bertingkah layaknya anak SD di depan Valdo? Ayolah, Valdo sendiri tidak paham agaknya. Al diam-diam bobrok juga ternyata.

“Sori gue manggil lo kambing, abisnya lo makin ngeselin,” celetuk Al setelah hening melanda.

Valdo yang sedang sibuk berbalas pesan dengan Naura menoleh. Jujur, ia tidak begitu dengar kalimat Al barusan. “Hah, lo ngomong apa?”

Al menoleh. “Gue ngomong, gue seneng manggil lo Kambing tadi,” bohong Al yang langsung mendapatkan timpukan bantal sofa.

“Kurang asem lo,” kesal Valdo.

☯☯☯

“Eh, gue peringkat empat umum! Aaa senangnya!”

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang