3.1 Selfish

311 41 0
                                    

Haii, ketemu lagi :v
Aku nggak mau cuap² dah, udah baca aja haha. Jangan lupa doa dulu, vote, baru baca biar berkah :)

 Jangan lupa doa dulu, vote, baru baca biar berkah :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☯☯☯

"Do, jujur sama gue tentang tujuan utama lo deketin Naura!" pinta Rinai tegas, perempuan itu menatap Valdo tajam.

Lokasi ketiganya kini berada di salah satu kafe dekat sekolah. Lexy dan Rinai sengaja mengajak Valdo ke sana untuk berbincang sejenak. Ada beberapa hal yang ingin dan perlu mereka tanyakan. Termasuk yang baru saja Rinai utarakan.

"Jangan bilang lo cuma penasaran." Kali ini Lexy yang berucap.

"Lo tau dia cewek, Do. Gimanapun Naura, dia tetap cewek pada umumnya, bisa baper kapan aja," ucap Rinai, menambahi perkataan Lexy.

Valdo diam, sedikit sulit mengatakannya. Ia takut penjelasan yang keluar dari mulutnya nanti justru menyakiti hati Lexy dan Rinai.

"Do, jawab Rinai," tekan Lexy, mengetuk-ngetuk meja kafe.

Belum ada sajian apa pun di sana. Mereka baru duduk beberapa saat dan belum memesan apa pun. Rinai juga langsung menanyakan hal yang selama ini semakin mengganjal batinnya.

"Gue …." Valdo berhenti, ia menghela napas gusar sebelum kembali melanjutkan ucapannya, "Gue nggak yakin."

Brak!

"Bego, lo!" Satu umpatan terlontar mulus dari mulut Rinai.

Lexy menarik tubuh Rinai ketika perempuan itu bangkit dan menggebrak meja tiba-tiba. Mereka menjadi pusat perhatian satu kafe sekarang.

Sementara Valdo terpejam lantaran terkejut dengan reaksi Rinai barusan. Ia kemudian menatap Lexy dan Rinai bergantian sebelum kembali menunduk.

"Nggak yakin apanya, Do?" tanya Lexy, ia menarik tubuh Rinai agar kekasihnya itu kembali duduk.

Valdo menggeleng, bingung harus menjawab apa dan bagaimana. Selama ini pikirannya selalu terporsir pada Naura dan keluarga, seolah penuh dan sesak, tidak ada sisa tempat untuk yang lainnya.

"Valdo?" Tekan Lexy.

"Gue nggak yakin sama diri gue sendiri!"

Hening, Rinai dan Lexy bungkam mendengar suara Valdo meninggi. Bohong jika Valdo baik-baik sana, keduanya terkejut mendengar suara lantang laki-laki itu yang menggelegar penuh emosi.

Valdo menunduk, memejamkan kedua matanya mengontrol emosi. Ia ada rencana sore ini, ia tidak mau itu terganggu oleh perasaannya sendiri yang campur aduk.

"Gue duluan."

Lagi, Lexy dan Rinai hanya diam membisu membiarkan Valdo bangkit dan berlalu. Ada rasa bersalah dalam diri mereka melihat ekspresi tak jelas yang Valdo tunjukkan dari tadi.

Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang