"Universe told me something I don't ever want to know. She said : semicolon. But fact said : she lies." -aurarizqiawati
Kita ketemu lagi hehe
Semangat ya kalian semuaBaper alert di sini pokoknya wkwk
☯☯☯
Mercedes-Benz putih memarkirkan diri di parkiran taman. Lexy keluar bersama Rinai, gadis yang kini mengenakan kaus pendek berbalut cardigan nude dan rok denim itu terheran dengan tempat yang Lexy datangi.
Di perjalanan tadi, laki-laki itu mengatakan bahwa tempat yang Valdo kunjungi hanya Valdo dan dirinya yang tahu. Namun, mengapa sekarang Lexy justru membawa Rinai ke taman?
"Lewat sini," celetuk Lexy.
Rinai menatap Lexy bingung. "Ke sana?"
Lexy mengangguk, ia menarik tangan Rinai dan mengajaknya masuk. Menyusuri jalanan setapak yang dikelilingi semak belukar. Jujur, Rinai tidak terbiasa dengan jalanan sempit dan kotor seperti ini, ia sedikit kewalahan.
Lain hal dengan Lexy, berulang kali pria itu menoleh ke belakang demi memastikan keadaan Rinai baik-baik saja. Medan yang sedikit licin membuat Lexy memilih melangkah mundur. Mengejutkan Rinai yang melihatnya.
"Heh! Jalan yang bener, Lex! Nanti lo jatoh," peringat Rinai, khawatir.
Lexy terkekeh. "Gue udah sering ke sini sama Valdo, kaki gue hapal jalannya. Yang penting sekarang gue bisa pastiin lo aman," jawabnya.
Rinai menunduk, diam-diam pipinya bersemu mendapati Lexy berbicara dengan menatap sebegitunya. Lexy sendiri hanya tersenyum melihat gerak-gerik Rinai. Ia cukup tahu bagaimana kondisi hatinya kini.
Sesampai di tempat tujuan, Lexy memindai Rinai dari atas sampai bawah. Berharap tidak ada yang tergores atau apa pun itu. Lain dengan Rinai yang sibuk membersihkan roknya dari rumput-rumput mati yang menempel.
Sesaat kemudian Rinai mengedarkan pandangan. Menatap alam yang begitu menyenangkan dinikmati. Dalam hati, Rinai merutuki mengapa baru kali ini ia menemukan tempat sedamai ini. Dan dari sana juga ia bisa melihat sepasang remaja duduk berjejeran di tepi danau.
Merekalah yang Rinai dan Lexy cari. Dua insan itu kelihatannya sedang asik berduaan. Membuat pipi Rinai kembali memerah. Ada rasa sesak jika mengingat tujuannya datang kemari bersama Lexy.
"Oy! Berduaan mulu. Awas, yang ketiga setan lho!" celetuk Lexy, meledek.
Rinai spontan menyikut lengan Lexy. Bertepatan dengan menolehnya Naura dan Valdo. Tanpa basa-basi lagi Lexy langsung menarik pergelangan tangan Rinai mendekati tepian danau. Suasana berubah dingin, Rinai digelayuti penyesalan yang terasa begitu besar dan sesak.
"Rinai?" kaget Naura, gadis itu bangkit dari sama bersamaan dengan Valdo.
Rinai menatap Naura sendu. Ia yakin Naura tidak tahu menahu soal dirinya yang akan datang kemari. Mungkin Valdo tidak mengatakan itu pada Naura ketika Lexy mengiriminya pesan singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Nerd : I'm Nerdy Not Puny! [Selesai]
Novela JuvenilNaura sempat mengira rasa sakitnya akan berakhir setelah semesta menghadirkan sosok Valdo yang luar biasa. Sayang, perkiraan Naura salah total. Itu bukan akhir, tapi awal dari penderitaan yang sesungguhnya. *** Half Nerd : I'm Nerdy, Not Puny! Ding...