"Aku Empusa"
Seketika suasana mencekam menyelimuti mereka ketika wanita cantik itu memperkenalkan diri, mereka tidak bodoh dan tidak mengetahui siapa sosok yang bernama Empusa itu.
Empusa adalah salah satu makhluk penghuni dunia bawah, ia akan menggoda lalu menghisap darah para pria yang tengah terlelap hingga mati, salah satu makhluk kejam yang tidak mengenal kata ampun meskipun sang korban telah tidak berdaya di bawah kungkungannya.
Jungkook mengeluarkan pedangnya, "jangan macam-macam!" Ancam pemuda bergigi kelinci tersebut.
Bukannya merasa terancam, Empusa tertawa keras dan kemudian menjauhkan pedang milik Jungkook dari lehernya, bahkan menghiraukan luka bakar yang terlukis pada permukaan telapak tangannya.
"Jika kau bermaksud untuk melawanku dengan kekuatanmu saat ini, maka kau melakukan hal yang sia-sia wahai anak Hades" Empusa maju dan kemudian berbisik di telinga Jungkook. "Aku bahkan pernah mengalahkan ayahmu di dalam sebuah duel, jadi untuk mematahkan lehermu ini bukanlah masalah yang besar untukku" jemari lentiknya mengusap leher kokoh Jungkook, membuat pemuda itu bergidik ngeri.
Taehyung meraih tangan Jungkook dan membawa sang bungsu kebalik punggungnya, "kami tidak sedang ingin mencari masalah" tukas pemuda itu.
"Dengan kalian memasuki daerahku, kalian sudah membuat kesalahan" Empusa mundur dua langkah seraya bersedekap dada.
"Tetapi kami bahkan tidak mengetahui jika ini adalah daerahmu, kami hanya berjalan mengikuti peta ini" sahut Seokjin seraya mengangkat buku yang berada di dalam genggamannya. "Bukankah kau terlalu berlebihan jika membunuh kami hanya karena telah masuk ke dalam daerahmu?" Lanjutnya.
"Kalian membuat keributan di sini!!" Suara wanita itu berubah menjadi begitu menggelegar, tidak ada lagi nada manis nan memabukkan yang terlontar dari bibir menggodanya.
"Kau terlalu banyak bicara putra Athena, sama seperti ibumu. Dan aku membencinya, sangat" Desis wanita itu membuat Seokjin mengunci mulutnya dengan rapat.
Wanita itu menarik napas seraya memejamkan mata, "jangan memancing kemarahanku atau kalian akan menyesal" desisnya membuat keenam pemuda tersebut bergidik ngeri.
Empusa berjalan menjauh kemudian menoleh, melirik pemuda-pemuda tampan itu melalui ekor matanya. "Kalian ingin tetap berada di sini?" Tanya nya dan kemudian kembali melangkah. Taehyung melirik sahabat-sahabatnya dan kemudian memutuskan untuk mengikuti langkah wanita itu.
"Apa yang dia lakukan?!" Geram Jungkook, tidak habis pikir dengan Taehyung yang mengikuti wanita iblis itu begitu saja.
Yoongi menepuk pundak Jungkook dua kali, "yang kita perlukan saat ini adalah percaya dengan Taehyung" ucap pemuda bersurai hitam tersebut. Akhirnya mereka semua mengikuti kemana Empusa melangkah, memasuki lebih dalam hutan yang bahkan sangat sulit di tembus oleh sinar matahari.
Suara-suara binatang hingga gemerisik semak dan dedaunan yang di tiup oleh hembusan angin mengiringi langkah kaki mereka menuju kepada sebuah goa yang terdapat pada bagian terdalam hutan tersebut.
"Selamat datang di kediamanku" Empusa merentangkan tangannya dengan bangga.
"Ini? Tempat tinggalmu?" Tanya Taehyung tidak percaya, ia mengedarkan tatapannya, hal yang sama juga di lakukan oleh kelima pemuda yang masih berada di mulut goa.
"Apakah ada yang salah?" Tanya Empusa. Taehyung menggelengkan kepalanya dengan perlahan, "tidak ada, hanya saja ini..." Ia masih ragu untuk meneruskan kalimatnya.
"Hanya karena ada beberapa perabotan di dalam goa ini kalian menjadi bingung seperti itu?" Empusa berdecak tidak suka, walaupun ia tinggal di tempat seperti ini setidaknya dia juga tahu dan menggunakan alat-alat ciptaan manusia.
Taehyung berdehem pelan dan kemudian kembali fokus kepada Empusa, wanita itu berjalan dengan anggun memasuki lebih dalam goa yang kini hanya diterangi oleh beberapa obor saja.
"Mulai dari sini kalian harus memilih jalan kalian masing-masing"
Mereka berhenti tepat di depan dua buah jalan yang bercabang, "jalan ke kanan akan membawa kalian menuju dunia yang selama ini kalian cari, alasan kalian memulai perjalanan ini. Tetapi kalian membutuhkan hal terpenting yang dihadiahkan oleh orangtua dewa kalian, bisa jadi itu perhiasan, atau senjata? Kerena di dalam benda-benda itu terdapat potongan kecil dari kekuatan mereka, hanya itu cara untuk membuka pintu gerbangnya" jelas Empusa seraya menunjuk jalan yang berada di sisi kanan.
"Dan yang kiri akan membawa kalian kepada putra Aprodhite, ke istana milik putra Artemis" Lanjutnya, ia menatap satu persatu pemuda yang berada di hadapannya menanti pilihan yang akan diambil oleh para pemegang kunci takdir tersebut.
"Tentu saja kita harus ke kiri" seru Jimin tanpa berpikir. "Tidak, kita ke kanan" sela Taehyung membuat mereka semua menatap sang putra Zeus tidak percaya.
"Tae?"
"Kita tetap harus menemukan dunia itu, kita sudah sampai sejauh ini dan waktu kita hanya sampai fajar berikutnya, jika hal itu terjadi kita harus menunggu seratus tahun lagi" ucap Taehyung.
"Kau egois!" Jimin melayangkan sebuah tonjokkan pada rahang Taehyung, membuat sang sahabat sedikit terhuyung.
Dengan langkah menggebu Jimin menarik liontin yang melingkari lehernya dan kemudian melemparkannya kepada Taehyung.
"Ini, kau perlu ini untuk membuka pintunya bukan? ambil ini dan enyah lah dari hadapanku!" Pemuda bersurai biru tersebut meninggalkan sahabat-sahabatnya dengan perasaan marah dan kalut.
Seokjin juga melepaskan kalung miliknya dan memberikannya kepada Taehyung. "Maaf Tae" gumam sang putra Athena sebelum menjauh mengikuti langkah Jimin.
Namjoon melepaskan sabuk pedangnya dan kemudian memberikannya kepada Jungkook, " harus ada seseorang yang bijaksana untuk selalu berdiri dan menjaga Taehyung, tetapi maaf, aku kurang bisa menjadi bijaksana saat ini. Aku mempercayakan benda ini padamu" ucapnya dan kemudian menepuk bahu Taehyung sekilas.
Taehyung menatap punggung ketiga pemuda itu dengan sendu, namun satu detik kemudian tatapannya berubah menjadi datar, tidak menunjukkan emosi apapun di dalamnya.
Ia melangkah tanpa ragu memasuki jalan yang akan membawanya menuju tempat yang selama ini menjadi tujuannya, tempat dimana para demigod dapat hidup dengan damai tanpa rasa takut ataupun harus bersembunyi.
"Jadi bagaimana keputusan kalian?" Tanya Empusa seraya menatap dua orang pemuda yang masih diam tak bergeming di tempat mereka berdiri saat ini.
"Sial! Kenapa jadi seperti ini?" Desis Yoongi dengan kesal, kedua tangan pucat itu terkepal dan juga terdengar suara gemeletuk dari rangannya yang mengetat.
Jungkook menepuk bahu Yoongi, "sebaiknya kita mengikuti Tae hyung, sebelum dia berjalan lebih jauh" ujar sang maknae dengan bijaksana.
Yoongi menghela napas dan kemudian mengangguk pasrah, kedua pemuda itu akhirnya melangkah meninggalkan Empusa yang masih berdiri di ujung jalan bercabang itu.
"Hmm... Sungguh menarik, aku ingin tahu bagaimana kisah ini akan berakhir" monolognya, ia kemudian melangkah menjauh seraya bersenandung kecil, jalan bercabang yang berada di balik punggungnya telah menghilang, digantikan oleh dinding batu dengan stalaktit dan stalakmit yang menjulang.
*****
Don't copy my story' okay!30 November 2021
~Weni
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Map Of The Hidden World
FantasyAdalah tugas seorang Kim Taehyung sebagai King of Demigod untuk menemukan dunia di mana para Demigod dapat hidup dengan tenang tanpa perlu memikirkan perseteruan dengan para manusia. Adalah tugas keenam sahabat sang Raja untuk selalu menemani dan b...