Yoongi menggeram mana kala tebasan pedang miliknya gagal memenggal kepala Peter, hanya mampu memotong sayap bagian kanan milik sang sepupu.
Brakk...
Peter mendarat dengan keras ke atas tanah, ia menatap sayapnya yang kini hanya tinggal sebelah, cairan kental berwarna hitam menetes dari lukanya, Peter menatap tajam yonggi yang berdiri beberapa meter di hadapannya.
"Dasar kau bajingan kecil" geram Peter, ia merentangkan sayap kirinya dan kemudian menebas benda tersebut dengan kuku-kuku runcingnya.
Dengan sayap yang hanya tersisa satu, akan membuat pergerakan Peter menjadi terbatas, jadi lebih baik ia menyingkirkan apa pun yang mampu menghalangi pergerakannya.
Yoongi kembali berlari dengan mata pedang yang terhunus lurus ke dada Peter, ia terus melakukan serangan demi serangan, tidak memberi jeda bagi Peter untuk membalas serangannya.
Beberapa luka tercipta pada tubuh Peter, membuat cairan kehitaman terus menerus merembes keluar dan menetes jatuh ke atas tanah.
"Aku akan membunuhmu!" Peter semakin berteriak marah kala sebuah luka baru kembali tercipta di tubuhnya, sedangkan Yoongi sedari tadi hanya diam dan menatap Peter dengan wajah datar andalannya.
Lambang matahari yang sedari tadi berpendar di dahinya perlahan meredup, kedua manik mata Yoongi tampak bergetar samar mana kala pandangannya terasa kabur.
Tidak, Yoongi tidak boleh kehilangan kesadarannya sekarang. Tidak di saat genting seperti ini. Ia menggeleng berusaha menghilangkan rasa pusing yang menghantam kepalanya.
Peter yang melihat Yoongi kehilangan fokusnya menganggap jika kini adalah kesempatannya untuk menyerang. Ia berlari kencang dengan kuku tajam yang bersiap menghunus dada Yoongi, bersiap mencabut jantung Yoongi dari dalam rongga dadanya.
"Mati kau!!!" Teriak Peter.
Jlepp...
"Arghh!!" Sebuah teriakan nyaring terdengar begitu memekakkan telinga bergaung di seluruh penjuru dunia bawah.
Beberapa penghuni dunia bawah, termasuk Persophone berlari menuju halaman depan istana Hades dan mendapati sebuah pemandangan yang begitu tragis, di mana salah satu keturunan dari dua belas penghuni tertinggi Olympus di habisi oleh keturunan saudara kembarnya.
"Maafkan aku" gumam Yoongi sebelum memutar gagang pedang miliknya yang kini telah menancap di dada kiri Peter hingga tembus ke balik punggungnya.
Lambang matahari pada dahinya kembali bersinar terang, diikuti dengan cahaya berwarna Terang yang berpendar dari dalam tubuh Peter.
"Arghh...!" Peter kembali berteriak kesakitan, kedua tangannya memegang tangan Yoongi yang masih memegang erat gagang pedangnya.
Yoongi hanya menatap datar kearah depan kala tubuh Peter berubah menjadi abu tepat di depan kedua matanya. Kedua kelopak matanya berkedip lambat, hingga satu tetes air mata berhasil lolos dari manik sipit miliknya.
Brukk...
Yoongi jatuh bersimpuh di depan abu tubuh Peter, ia melempar pedangnya menjauh lalu mengangkat kedua telapak tangannya yang memerah.
"Akhh...!" Yoongi berteriak dan kemudian menangis tersedu. Kenapa benang takdir yang ia miliki begitu menyakitkan? Hanya kehilangan demi kehilangan yang ia temui di sepanjang kisah hidupnya.
Persophone merentangkan tangannya, menghalau para pengawal yang hendak menghampiri Yoongi yang masih menangis tersedu seraya memukul tanah dengan brutal.
"Biarkan ia berduka" ucap Persophone yang mengerti jika Yoongi membutuhkan waktu untuk berduka, karena bagaimana pun tadi itu adalah pertemuan terakhir Yoongi dengan anggota keluarga terakhir yang ia miliki. Setelah ini jiwa Peter tidak akan pernah dapat di temui di mana pun, karena Yoongi benar-benar telah menghapus persensi Peter dari seluruh gulungan milik sang takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Map Of The Hidden World
FantasyAdalah tugas seorang Kim Taehyung sebagai King of Demigod untuk menemukan dunia di mana para Demigod dapat hidup dengan tenang tanpa perlu memikirkan perseteruan dengan para manusia. Adalah tugas keenam sahabat sang Raja untuk selalu menemani dan b...