Taehyung menatap nanar ke arah sekelilingnya, tampak begitu kacau sekaligus menyakitkan. Mayat-mayat bergelimpangan serta bau anyir darah menyeruak ke dalam indra penciuman, kota yang menyimpan kenangan indah bagi dirinya kini telah luluh lantah.
Napasnya menjadi memburu ketika bayangan-bayangan akan kejadian berdarah itu berputar di dalam kepalanya, bak sebuah potongan film, ia dapat menyaksikan bagaimana pembantaian itu terjadi, teriakan ketakutan orang-orang dan bagaimana mereka berlari ketakutan mencari perlindungan.
Yoongi jatuh bersimpuh, "seharusnya aku tahu semua ini akan terjadi" Sesalnya menyalahkan diri sendiri.
Taehyung menatap Yoongi yang tengah bersimpuh dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
"Jangan menyalahkan dirimu sendiri hyung" Ia mengusap bahu Yoongi yang tampak bergetar samar.
Namjoon berjongkok dan mencabut anak panah yang digunakan oleh lelaki tua tadi untuk mengakhiri hidupnya.
"Anak panah ini seperti tidak asing" Lalu kedua onyx itu tertuju pada Hoseok.
"Apa maksud semua ini?" Tanya pemuda itu dengan tatapan menuntut.
Hoseok berhenti menggigiti kukunya dan terfokus pada anak panah yang ditunjukkan oleh Namjoon.
"I-ini..." Ucap Seokjin dengan terbata, ia menatap Hoseok yang juga menatap dalam diam benda yang berlumuran darah tersebut.
"Ini milikmu, kenapa bisa ada di sini?!" Tanya Namjoon penuh penekanan.
"Hyung, apakah benar ini milikmu?" Kali ini Jungkook yang angkat suara.
"Ini memang miliknya, tetapi kenapa bisa berada di tempat ini. Di mana busur dan anak panahmu yang lain?" Potong Namjoon, bahkan tidak memberikan waktu bagi Hoseok untuk menjawab semua pertanyaan yang terlontar kepada dirinya.
Hoseok menggigit bibir bawahnya dan kemudian menggelengkan kepala dengan perlahan.
"Bagaimana mungkin kau bisa tidak tahu? Senjatamu ini baru saja merenggut sebuah nyawa brengsek!" Namjoon mencengkram kerah kemeja yang Hoseok kenakan.
"Jangan katakan bahwa ini semua adalah siasatmu, kau bekerja sama dengan musuh bukan?" Tuduh Namjoon untuk yang ke sekian kalinya.
"Namjoon!" Sentak Seokjin.
"Kenapa? Bukankah semua ini terlihat masuk akal? Dari awal dia bersikeras untuk pergi tetapi tidak bisa karena terikat kepada kita, untuk apa dia ingin pergi jika tidak membelok kepada musuh?"
"Kau tidak bisa main menuduh Hoseok seperti itu!" Seru Seokjin tidak terima.
Namjoon tergelak seraya menganggukkan kepalanya. "Aah~ aku tahu. Jangan-jangan kau juga bersekutu dengan dia. Penghianat" Desis pemuda itu dengan tajam.
"Namjoon!"
"Hyung!"
"Aku tidak tahu! Aku tidak tahu kenapa anak panah itu bisa berada di sini, aku juga tidak tahu siapa yang mengambilnya!" Hoseok berteriak dan kemudian meremas rambutnya dengan kasar.
Sungguh tidak tahan mendengar pertikaian yang terjadi diantara mereka, terlebih lagi alasan pertikaian itu adalah dirinya dan ketidak tahuannya tentang senjata pemberian sang ibu yang seharusnya ia jaga dengan baik.
"Lalu kenapa pria itu mengatakan jika mereka menunggumu untuk menjalankan rencana selanjutnya?"
"Jungkook-ah" Desis Jimin seraya membekap mulut sang maknae.
"Kau juga menuduhku?" Hoseok menatap nanar Jungkook.
"Di saat seperti ini, kau patut menjadi yang paling layak untuk dicurigai" Putra Hades tersebut mengangkat bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Map Of The Hidden World
FantasyAdalah tugas seorang Kim Taehyung sebagai King of Demigod untuk menemukan dunia di mana para Demigod dapat hidup dengan tenang tanpa perlu memikirkan perseteruan dengan para manusia. Adalah tugas keenam sahabat sang Raja untuk selalu menemani dan b...