Pertempuran tidak seimbang tersebut telah berlangsung cukup lama, keenam pemuda itu masih belum dapat menembus para prajurit milik Peter, meski cukup banyak yang telah mereka tumbangkan tetapi para prajurit terus berdatangan dari segala arah.
Hal itu tentu saja membuat tenaga mereka berenam menjadi terkuras banyak, belum lagi dengan kondisi tangan terluka, membuat kemampuan bertarung Seokjin, Yoongi dan Namjoon menjadi menurun. Sedangkan di sisi lain Hoseok juga tengah berjuang melawan Sarah dan dua orang pria bertubuh besar yang selalu bisa bangkit bahkan setelah Hoseok membuat keduanya berkali-kali terpental menghantam tanah.
"Jangan keras kepala dan jadilah anak yang penurut Jung Hoseok" Sarah menggeram kesal kala Hoseok kembali membuat salah seorang prajurit yang hendak menangkapnya terpental. Ia tidak menyangka jika kekuatan Hoseok akan berkembang sepesat ini hanya dalam beberapa saat, padahal tadi ia masih menjadi Hoseok yang lemah dan selalu pasrah akan keadaan, tetapi begitu keenam sahabatnya datang ia berubah menjadi begitu kuat.
Sarah merentangkan tangannya, membuat sebuah gerakan menggenggam sehingga tubuh Hoseok yang berjarak beberapa meter di hadapannya menjadi kaku, gadis itu rupanya tengah menggunakan kekuatannya untuk menghentikan pergerakan Hoseok.
Selain paras yang menawan, anak-anak Aprodhite memiliki tipikal kekuatan yang serupa, sang dewi terlalu enggan untuk memberikan kekuatan yang berlebihan kepada keturunannya karena itu akan dapat merusak keindahan dari paras rupawan mereka. Aprodhite ingin anak-anaknya memilik rupa yang indah bak sebuah karya seni dengan sifat selembut kelopak bunga, tanpa perduli apakah anak-anaknya akan mampu bertahan di dunia yang kejam ini atau tidak.
" Jika saja kau tidak melawan, semua ini akan selesai dengan cepat" Sarah menarik tangannya membuat tubuh Hoseok melayang mendekat ke arah Peter.
Peter tersenyum miring, ia telah bersiap untuk meraih tangan Hoseok tetapi sebuah petir melesat dan mendarat tepat di hadapannya, debu berterbangan akibat petir yang sekarang telah menancap di tanah.
"Jangan pernah menyentuhnya!" Sentak Taehyung, ia berlari mendekat dengan Yoongi dan Jimin yang menyusul di belakangnya, sedangkan tiga pemuda lagi masih di belakang sana, menghadapi gerombolan penjaga yang kembali berdatangan. Bahkan Namjoon kini telah berhadapan satu lawan satu dengan Dave.
Taehyung melompat dan menendang dada Peter dengan keras membuat pemuda itu terpental dan mendarat ke atas tanah dengan begitu keras, Peter melirik sikunya yang kini telah menggantung di bibir tebing.
"Hentikan semua kegilaan ini Peter, hanya akan ada luka yang lebih besar jika kau meneruskan rencana gila mu" ucap Yoongi seraya menatap sendu Peter, mau bagaimana pun ia tumbuh dan melewati masa kecilnya bersama dengan pemuda itu, Peter sudah seperti saudara kandung baginya, seorang Hyung yang ia sayangi dan hormati.
Peter terkekeh sinis, ia bangkit dari atas tanah seraya menyeka sudut bibirnya, "luka adalah nama tengahku Min Yoongi, bahkan sejak di dalam kandungan ibuku, hanya luka yang menjadi teman setiaku" ia bangkit dan secepat kilat telah berada di hadapan Hoseok, menarik paksa lengan pemuda itu dan hendak menoreh kembali luka yang masih mengucurkan darah segar.
"Aku bilang jangan menyentuhnya bajingan!!" Gertak Taehyung murka, dalam satu kedipan mata Taehyung menghilang dan berpindah tepat di belakang Peter, mencekik leher pemuda itu menggunakan lengannya dan menariknya menjauh dari Hoseok.
Taehyung menghajar Peter habis-habisan, bahkan tidak memberi ruang bagi Peter untuk membalas serangannya, sesekali Peter berhasil menghindari serangan Taehyung, tetapi itu hanya akan membuat sang putra Zeus menjadi lebih brutal.
Sebuah pukulan berhasil Peter sarangkan pada sudut bibir Taehyung, pukulan itu begitu keras hingga membuat sudut bibir Taehyung terkoyak dan mengeluarkan darah segar. Taehyung menggeram dan mengeluarkan petir miliknya, ia bersiap menghunus dada Peter namun sebuah suara berteriak dengan nyaring.
"Berhenti!!" Sarah menatap nyalang pada Taehyung, "berhenti, atau aku akan menjatuhkannya" ancam Sarah seraya membawa tubuh Hoseok yang masih berada di bawah pengaruh kekuatannya pada bibir tebing.
"Tidak! Lepaskan dia!" Taehyung berseru lantang.
sedangkan Yoongi yang berusaha menyerang Sarah telah di sergap oleh dua orang prajurit bertubuh besar yang sedari tadi diam menyaksikan kegaduhan yang terjadi, kedua pria itu memukuli Yoongi dengan brutal, membuat sang putra Apollo tersungkur ke atas tanah dan kemudian terbatuk-batuk hingga memuntahkan darah.
"Hyung!" Taehyung beralih menatap Yoongi yang tampak tidak baik-baik saja, sementara itu Peter yang menyadari jika Taehyung tengah lengah segera menusuk bahu kanan Taehyung menggunakan belati yang sedari tadi ia genggam.
"Arghhh...!" Taehyung mengerang kesakitan seraya memegangi bahunya yang mengucurkan darah segar, bahkan darah tampak merembes dari sela armor miliknya. Peter menendang perut Taehyung, membuat pemuda itu terguling dan meringkuk di atas tanah, tangannya mencengkram perutnya yang berdenyut menyakitkan kala menerima tendangan yang di layangkan oleh Peter.
"Jatuhkan dia!" Titah Peter setelah berhasil berdiri dengan kedua kakinya, ia menepuk-nepuk kemeja hitam yang dikenakannya kemudian beralih menatap Sarah yang masih bergeming di tempatnya.
"Aku bilang jatuhkan dia!" Geram Peter, namun Sarah masih bergeming, tatapannya terpaku pada wajah Hoseok yang tengah menatap nanar kearahnya.
"Please Sarah" ucap Hoseok tanpa suara, bahkan setetes air mata jatuh membasahi pipinya.
"Apa kau tuli, jalang?!" Marah Peter, dengan langkah lebar ia menghampiri Sarah dan menarik tangan Sarah, gadis itu mengalihkan tatapannya kala tubuh Hoseok yang tadinya melayang tepat di atas bibir tebing telah terjatuh ke bawah sana. Satu isakan lolos dari bilah bibirnya yang berwarna Semerah darah.
"Tidak!! Hoseok Hyung!!" Teriakan Taehyung bergema, ia merangkak menuju bibir tebing hanya untuk mendapati tubuh Hoseok yang telah tergeletak bersimbah darah di atas sebuah meja batu.
"H-Hoseok Hyung" lirih Taehyung yang seakan kehilangan suaranya, sesuatu seakan mengganjal di lehernya, ia tercekat dan kemudian terisak, tubuhnya bergetar hebat dengan kedua tangan mencengkram tanah dengan kuat.
Jimin dan Seokjin jatuh terduduk kala menyaksikan bagaimana Hoseok di jatuhkan dari bibir jurang, mereka tidak perduli lagi dengan puluhan prajurit yang mengepung dan membelenggu tubuh mereka. Jungkook juga hanya mampu terdiam tanpa melakukan apa pun, pedangnya telah terlepas dari genggaman dan kedua mata bulatnya berkaca-kaca.
Sementara di sisi lain Dave terkekeh sinis kala mendapati Namjoon termenung dalam posisi berlutut di hadapannya, kedua matanya telah meneteskan sebulir kristal. "Bukankah sudah aku katakan jika ikatan itu hanya akan membawa rasa sakit untuk dirimu" ucap Dave dengan nada meremehkan. "Tidak ada gunanya kau menghabiskan waktu mu untuk orang-orang lemah seperti mereka, orang-orang tidak berguna yang bahkan tidak pantas untuk hidup" sambungnya.
Namjoon menggeram, rahangnya mengeras disertai dengan bunyi gemeretak yang berasal dari gigi-giginya yang saling beradu, ia mengeratkan genggaman pada kedua pedangnya dan kemudian menyatukan kedua senjata itu, kini pedang Namjoon telah menjelma menjadi sebuah pedang yang berukuran dua kali lebih besar dari biasanya.
"Kau bukan lagi saudara ku, kau hanyalah iblis yang tidak memiliki hati. Aku yang akan mengirim mu ke neraka Hades dengan kedua tanganku"
*****
Don't copy my story' okay!Haloo...
Waah, udah berapa lama aku ngilang ya? 😂
Maaf banget, aku memang betul-betul gak bisa membagi waktu akhir-akhir ini, bahkan setelah beberapa kali hapus dan kembali di publish, cerita ini masih belum bisa aku tamatin juga 😭
Tapii.. kalian tenang aja, mulai hari ini aku bakalan rajin update karena memang cerita ini sudah selesai aku tulis, tinggal di publish aja, hehe~ ☺️
So, masih ada yang nungguin cerita ini kan? 😆
19 Januari 2022
~Weni
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Map Of The Hidden World
FantasyAdalah tugas seorang Kim Taehyung sebagai King of Demigod untuk menemukan dunia di mana para Demigod dapat hidup dengan tenang tanpa perlu memikirkan perseteruan dengan para manusia. Adalah tugas keenam sahabat sang Raja untuk selalu menemani dan b...