42 (menentukan jalan)

542 109 4
                                    

Taehyung POV

Sekali lagi, entah untuk yang keberapa kalinya aku tersesat di dalam kegelapan seperti ini. Yoongi hyung, Jungkook, entah di mana mereka berdua.

Hanya ada aku di dalam kegelapan ini, terombang-ambing seiring dengan angin yang berhembus kencang. Hingga sebuah cahaya menerpa kedua Indra penglihatan ku dengan intensitas yang berlebihan, semakin menyilaukan di setiap detiknya.

Sayup-sayup terdengar suara musik dan riuh sorak sorai orang-orang, seperti tengah mengadakan sebuah pesta yang begitu meriah. Aku berusaha membuka kedua mataku dan mendapati kerumunan orang yang tengah menari dan bernyanyi, di sekeliling mereka terdapat beberapa meja yang di atasnya terhidang begitu banyak makanan dan minuman.

"Di mana ini?" Gumamku. Kenapa aku bisa berakhir di tengah-tengah pesta seperti ini?

Aku melangkah lebih jauh dan mendapati jika ini bukan seperti pesta kebanyakan, banyak hal-hal gila di sepanjang aku menatap, orang-orang di tempat ini berhubungan intim tanpa kenal malu, bahkan ditatap oleh ratusan pasang mata pun mereka tidak perduli.

"Arghh..!" Suara teriakan seorang pria berhasil menarik perhatianku, tampak seorang pria telah bersimbah darah dengan seorang wanita yang berada dipangkuannya, sang gadis yang telah menikam jantung pasangannya dan kemudian mengoyak tubuh tidak bernyawa itu dengan belati yang ia genggam.

Orang-orang di sana tertawa dan bertepuk tangan. Ini gila! Mereka bukannya menghentikan tetapi malah menyoraki seakan memberi semangat.

Lalu semuanya berubah menjadi begitu kacau, mereka mulai saling menyakiti dan bahkan saling membunuh.

"Apa yang akan kau lakukan?!!" Aku berusaha menghentikan seorang pria yang hendak menikam seorang gadis muda. Pria itu menyentak tanganku, membuat aku terhuyung, lalu pedang itu telah menancap menembus perut gadis malang itu.

"Tidaak!! Hentikan! Hentikan!!" Seruku masih tetap berusaha menghentikan kekacauan ini. Tetapi percuma, mereka terus saling membunuh, sehingga tempat ini telah berubah menjadi lautan darah dengan begitu banyak tubuh tak bernyawa yang bergelimpangan di atas tanah.

"Percuma kau menghentikan mereka, tidak akan ada yang berubah. Mereka semua telah mati, ini semua hanyalah cuplikan dari masa lalu yang ingin aku perlihatkan kepadamu" aku tersentak ketika suara lembut itu menyapa Indra pendengaranku.

"S-siapa kau?" Tanyaku dengan terbata.

Sebuah senyum tipis terukir di wajahnya yang tampak pucat. "Aku Olivia, senang berkenalan denganmu" ia mengulurkan tangannya.

Aku menatap tangan kecil itu dengan sangsi tetapi memutuskan untuk menerima uluran tangan yang tampak begitu rapuh tersebut. Lalu tiba-tiba semua yang berada di sekitarku menjadi berputar, kini kami telah berpindah di depan sebuah istana yang begitu megah.

"Di mana ini?" Tanyaku, namun gadis bernama Olivia itu hanya diam dan melangkah mendekati bangunan yang begitu besar tersebut.

Tampak seorang gadis berlari dengan cepat, tampak begitu terburu-buru, namun senyuman yang menghiasi wajah cantiknya cukup menjadi bukti jika ia kini tengah berada di dalam suasana hati yang begitu cerah.

"Kau datang?" Ia berseru dengan riang kepada seorang pria yang tengah berdiri di depan pintu masuk istana.

"Apakah kau mengetahui mengenai legenda Dionysius?" Tanya Olivia, aku menggeleng.

"Dia adalah putri Semele, putri kerajaan Thebes, ibu dari Dionysius, dan pria itu adalah Zeus" ucap Olivia masih dengan menatap kedua pasangan yang tengah berpelukan tersebut.

King of Demigod : Map Of The Hidden WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang