Memasuki minggu ketiga pada bulan November, menandakan jika musim gugur akan segera berlalu.
Tidak terasa sudah tiga minggu berlalu sejak liburan musim gugur yang begitu menyenangkan bagi Namjoon, karena liburan kali ini ia habiskan bersama dengan sahabat-sahabatnya.
Namun liburan itu juga menyisakan setitik penyesalan, ini mengenai Dave, ia dan kebodohannya baru menyadari kesalahan fatal yang telah ia perbuat ketika mendapati Dave yang berdiam di dalam kamarnya.
Saat itu ia hendak menanyai kenapa Dave cepat sekali kembali ke akademi, padahal waktu liburan mereka masih tersisa sebanyak lima hari lagi.
Namun seketika Namjoon tersadar akan kebodohannya, Dave tidak akan dapat keluar ataupun masuk ke dalam akademi tanpa dirinya.
Sungguh Namjoon rasanya ingin memaki dirinya sendiri, bagaimana ia bisa melupakan hal sepenting itu.
Tap...
"Kau melamun lagi?" Namjoon tersentak dan kemudian menoleh, mendapati Dave yang tengah menatapnya dengan tatapan teduh. Tatapan yang selalu pemuda itu berikan kepada Namjoon maupun Josh dahulu.
"Aah, aku hanya-"
"Kau masih merasa bersalah karena aku yang tidak dapat bertemu dengan Madre dan Padre?" Tanya Dave tepat sasaran.
Namjoon menghela napas panjang dan kemudian menganggukkan kepala.
"Maaf" Lirih putra Ares tersebut.
Dave terkekeh kecil. "Bukan salahmu, harus berapa kali aku katakan huh?"
"Tetap saja, seharusnya aku tidak melupakan itu"
"Kau sudah mengatakan kalimat itu sebanyak..." Dave membuat gerakkan seakan tengah berhitung. "Dua puluh kali selama tiga minggu ini"
Namjoon terkekeh dan kemudian meninju lengan Dave dengan pelan.
"Sialan kau!" Lalu mereka berdua tergelak bersama, menghiraukan tatapan orang-orang yang berada di dalam kelas.
Jam telah menunjukkan pukul dua belas, pertanda bahwa waktu untuk beristirahat telah tiba.
Beberapa murid bersorak dan segera membubarkan diri dari kelas yang seakan membelenggu tersebut.
"Kafetaria?" Tanya Dave yang di sambut anggukan kepala oleh Namjoon.
Ketika kedua putra Ares itu berjalan menuju pintu kelas, seorang pemuda melambaikan tangan dari ambang pintu, gigi kelinci menyembul dengan lucu ketika pemuda itu tersenyum lebar.
"Kau ada janji dengan mereka?" Tanya Dave.
Namjoon mengelus tengkuknya dengan kikuk. "Kau boleh bergabung dengan kami, mereka pasti tidak merasa keberatan" Ujar Namjoon yang berusaha meyakinkan saudaranya tersebut.
Dave mengulas senyum tipis seraya menggelengkan kepalanya.
"Kau pergilah bersama mereka, aku baru ingat jika Mark meminta diriku untuk membantunya berlatih menggunakan pedang tadi"
Namjoon menatap ragu Dave, namun pemuda bertubuh tegap tersebut menganggukkan kepalanya, seolah tengah meyakinkan Namjoon.
Namjoon kemudian menepuk punggung Dave. "Jangan lupakan makan siangmu" Ujar pemuda itu sebelum melangkah menjauh.
"Kau lama sekali hyung"
"Aigoo~ maaf Jungkookie" Nanjoon mengacak rambut Jungkook, membuat pemuda bergigi kelinci tersebut berteriak kesal.
Senyuman yang tadi menghiasi wajah Dave perlahan sirna seiring dengan kedua pemuda yang tadi berdiri di ambang pintu menghilang.
Tidak ada yang berubah, Namjoon tetap sama. Bahkan setelah peristiwa liburan beberapa minggu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Map Of The Hidden World
FantasyAdalah tugas seorang Kim Taehyung sebagai King of Demigod untuk menemukan dunia di mana para Demigod dapat hidup dengan tenang tanpa perlu memikirkan perseteruan dengan para manusia. Adalah tugas keenam sahabat sang Raja untuk selalu menemani dan b...