Bahagia, begitulah perasaan yang tengah Artemis rasakan, setelah pertengkaran hebat yang terjadi diantara ia dan Apollo beberapa hari yang lalu, akhirnya hubungan mereka kembali membaik.
Buktinya saat ini Apollo membawanya turun ke bumi untuk berburu bersama, kegiatan yang selalu mereka lakukan untuk bersenang-senang dahulu. Ya, dulu sekali.
"Kita akan berburu apa kali ini saudaraku?" Tanya Artemis pada Apollo yang berada di sebelahnya.
Apollo memasang senyum culas yang beruntungnya tidak terlihat oleh sang dewi.
"Konon di hutan ini ada seekor beruang raksasa yang sangat sulit untuk di tangkap oleh manusia, sudah banyak orang yang berdatangan dari segala penjuru dunia untuk menangkap makhluk licik itu" Ucap Apollo dengan kedua mata yang berbinar.
"Jadi kita akan berburu beruang itu?" Apollo menganggukkan kepalanya dengan semangat.
"Siapa yang berhasil menancapkan senjatanya pada jantung makhluk itu yang akan menjadi pemenangnya, dan boleh meminta apa saja kepada yang kalah"
Artemis terdiam sejenak, memikirkan kesempatan yang tidak mungkin akan datang dua kali.
"Apa saja?" Tanya Artemis sekali lagi.
"Apa saja" Jawab Apollo seraya mengangguk pasti.
Artemis berseru senang, "baiklah, kita bertemu pada tengah hari di tempat ini" Dan kemudian Artemis menghilang di balik rerimbunan pohon, meninggalkan Apollo yang sedikit banyak merasa bersalah.
Dia tidak bodoh untuk mengetahui jika Artemis akan memintanya untuk merestui hubungan sang saudari dengan raksasa itu.
Tetapi tidak, Apollo telah bulat pada keputusannya, bagaimana pun caranya, ia harus memisahkan kedua insan yang tengah di mabuk asmara tersebut.
Detik demi detik, menit demi menit berlalu dan tidak terasa sudah menjelang tengah hari, tetapi Artemis masih tidak menemukan keberadaan beruang yang Apollo maksud tadi.
"Apakah dia membohongiku?" Gerutu Artemis. Ia mengelus perut ratanya dan kemudian tersenyum ketika merasakan keberadaan sang bayi di dalam sana.
Ini adalah rahasia kotor miliknya, biarlah sejarah tetap mencatatnya sebagai dewi perawan, ketika kehamilannya semakin membesar nanti, Artemis akan pergi dari Olympus dan hidup bahagia bersama dengan Orion.
Tentu saja setelah mendapat restu dari Apollo nanti, jadi sekarang ia harus tetap mencari beruang itu dan menancapkan anak panahnya pada jantung beruang tersebut.
"Artemis, aku menemukan beruang itu!" Seruan dari Apollo berhasil menarik atensi sang dewi.
"Di mana?" Tanya Artemis tidak kalah antusias.
"Di balik bukit ini, ada sebuah danau dan beruang itu tengah berenang di dalam sana" Jelas Apollo.
"Baiklah, aku yang akan mendapatkan jantung binatang itu" Apollo menahan lengan Artemis ketika sang saudari hendak menuju ke balik bukit.
"Bagaimana jika kita meningkatkan permainan ini?"
"Meningkatkan?"
"Aku yakin kau tidak akan bisa memanah binatang itu dari sini" Ejek Apollo.
Artemis menatap datar sang saudara. "Aku bisa!" Seru Artemis dan kemudian meraih anak panah miliknya.
"Aku akan melumpuhkannya dalam satu serangan" Sang dewi memejamkan matanya dan kemudian mengarahkan busurnya ke udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Map Of The Hidden World
FantasyAdalah tugas seorang Kim Taehyung sebagai King of Demigod untuk menemukan dunia di mana para Demigod dapat hidup dengan tenang tanpa perlu memikirkan perseteruan dengan para manusia. Adalah tugas keenam sahabat sang Raja untuk selalu menemani dan b...