Seperti orang asing. Itulah kondisi yang terjadi di antara ketujuh pemuda tampan tersebut saat ini.
Bahkan ketika salah satu dari mereka berpas-pasan dengan Hoseok, pemuda itu akan mengalihkan tatapannya, seakan keberadaan mereka tidak pernah ada di dalam kehidupan Hoseok sebelumnya.
Dan itu sungguh menyakitkan, bahkan ketika Taehyung berusaha untuk berbicara pada Hoseok, pemuda itu malah membentak dirinya.
Seperti saat ini, entah untuk yang ke berapa kali Taehyung kembali menghampiri Hoseok yang tengah duduk sendirian di cafetaria.
"Kenapa kau duduk sendirian di sini hyung? Ayo bergabung dengan yang lainnya" Ajak Taehyung.
Hoseok masih bergeming dan memilih untuk menatap ke arah sepiring pasta yang sedari tadi tidak ia sentuh.
"Baiklah, kalau begitu aku akan duduk di sini bersamamu, hyung"
Tidak menyerah sampai di situ, Taehyung kembali melancarkan aksinya untuk membuat Hoseok berbicara kepadanya.
Hoseok berdecak kesal. "Bisakah kau pergi?"
Taehyung kembali membungkam mulutnya ketika mendapat tatapan tajam dari pemuda manis tersebut.
"Tapi-"
"Sudahlah Tae, untuk apa kau masih perduli kepada dia yang bahkan tidak menyambut dengan baik niat tulusmu itu" Sela Seokjin yang baru saja selesai mengambil makanannya.
Di sebelah Seokjin terdapat Jimin dan Jungkook yang juga baru selesai mengambil makanan, Jimin menundukkan kepalanya, entah kenapa, tetapi ia ketakutan ketika melihat kedua manik Hoseok yang berkilat menakutkan, ada sesuatu yang berubah dari sepasang manik indah itu.
"Tapi Jin hyung, Hoseokie hyung..."
"Memang benar apa yang dia ucapkan, kau hanya membuang-buang waktumu. Pergilah" Potong Hoseok.
Seokjin menggeram kesal dan kemudian melangkah menjauh, mencari meja yang masih kosong dan pastinya berada sangat jauh dari meja yang Hoseok tempati.
Taehyung menatap kepergian ketiga pemuda itu sebelum mengalihkan tatapannya kembali ke arah Hoseok.
Kedua hazel itu kini tidak lagi menunjukkan binar jenaka atau konyol seperti biasanya.
"Apa kau berusaha membuat ikatan itu terputus hyung?"
Hoseok tersentak, kedua manik matanya bergetar. "Apa maksudmu?" Sungguh di balik nada suaranya yang tenang terdapat sebuah kegugupan yang sangat besar.
Taehyung masih menatap datar ke arah Hoseok, "kau akan melarikan diri dan benang merah yang melingkari kita membuat langkahmu terhalang, jadi kau harus memutus simpul itu agar dapat pergi menjauh. Aku benar bukan?" Ia menaikkan sebelah alisnya. Menatap Hoseok dengan tatapan menghakimi.
Hoseok hanya diam dan memilih mengalihkan tatapannya ke arah luar jendela.
"Kau tidak akan mengerti rasanya menjadi diriku" Lirih Hoseok.
"Baiklah, mungkin aku tidak akan mengerti. Tetapi dengan melarikan diri tidak akan menyelesaikan masalah, itu hanyalah tindakan seorang pengecut" Ucap Taehyung dengan tenang.
Brakk...
Hoseok menggebrak meja dengan kasar, membuat suasana cafetaria yang tadinya penuh dengan suara dan canda tawa menjadi hening.
"Aku tidak pernah meminta untuk terikat dengan takdirmu, bukankah semua ini terlalu jahat? Kau mengikat aku dalam takdir kejam yang mengelilingi hidupmu dan kemudian kau dengan mudahnya mengatakan jika aku adalah seorang pengecut?" Kata-kata yang Taehyung lontarkan tadi seakan memprovokasi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Demigod : Map Of The Hidden World
FantasyAdalah tugas seorang Kim Taehyung sebagai King of Demigod untuk menemukan dunia di mana para Demigod dapat hidup dengan tenang tanpa perlu memikirkan perseteruan dengan para manusia. Adalah tugas keenam sahabat sang Raja untuk selalu menemani dan b...