14(sebuah kisah baru)

614 115 6
                                    

Dimana diriku saat ini?

Hanya ada warna putih sejauh mata memandang.

Tunggu dulu, sepertinya tempat ini terasa tidak asing.

"Taehyung"

Suara itu, bukankah itu adalah suara ayah?

Dimana dia?

Hanya ada suaranya yang terdengar dan mengalun dari segala penjuru tempat ini.

"Akan ada banyak rintangan yang menunggumu di depan sana"

Rintangan, rintangan apa itu ayah?

Sial! Kenapa suaraku tidak mau keluar, padahal aku hendak berteriak menanyakan jawaban atas pertanyaanku tadi.

"Rintangan yang mungkin saja akan membuat kedua kakimu berhenti untuk melangkah dan meraih dunia baru itu"

Dunia baru? Apakah itu adalah dunia yang pernah Yoongi hyung ceritakan, dunia dimana demigod akan hidup dengan aman tanpa harus hidup berdampingan dengan mereka yang menganggap kami berbeda.

Tapi, di mana dunia itu?

"Kalahkan keraguan dan satukan yang telah terpecah makan pintu akan terbuka"

T-tunggu dulu ayah, aku sama sekali tidak mengerti maksud dari kalimatmu itu.

J-jangan!

Jangan pergi dulu! Aku masih tidak mengerti apa maksudmu, dimana dunia baru itu?!

Ayah!

Ayah!

*****
"Haah.. Haah... Sial! Apa itu tadi?!" Pemuda itu mengacak surai kelabu miliknya dengan frustasi.

Telapak tangan besar itu menutup sebelah matanya, deru napas dapat terdengar dengan jelas di dalam ruangan temaram tersebut.

Lalu pandangan kedua manik hazel tersebut jatuh pada selembar foto yang tergeletak di atas nakas.

Potret dirinya bersama dengan keenam sahabatnya, benda itu ia temukan tergeletak di atas lantai bersama dengan pecahan kaca yang menjadi bingkai foto tersebut.

Tampaknya ada seseorang yang menyelinap masuk ke dalam kamarnya ketika ia pergi berlibur tempo hari.

Tetapi apa tujuan penyusup itu masuk? Bahkan barang-barang Taehyung tidak ada yang hilang sedikitpun.

Ataukah ada tujuan lain?

Tangannya terulur dan mengambil foto tersebut. "Sungguh firasatku sangat buruk saat ini"

Lalu kemudian ia teringat akan kejadian di penginapan, makhluk yang mengawasinya dari jendela.

"Kelinci atau tikus?"

*****
Tap...

Tap...

Tap...

Suara langkah kaki bergema pada lorong yang sepi tersebut, dinding-dinding yang dihiasi oleh berbagai macam lukisan menjadi pemandangan yang familiar ketika melintasi lorong tersebut.

"Terkejut, ibu?" Monolog seorang pemuda kepada sebuah lukisan dewi dengan latar belakang bulan sabit yang menambah kesan anggun bagi sang dewi.

"Kau akan melihat lebih banyak, jadi duduk dengan manis dan saksikan apa yang putra mu ini bisa perbuat" Sebuah seringaian terpatri pada wajah tampannya.

King of Demigod : Map Of The Hidden WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang