4 (sebuah kisah baru)

1K 155 5
                                    

"Dimana ini Taehyung-ah?" Jimin menatap sekitar dengan tatapan bingung.

Taehyung yang berada di depannya hanya dapat mengedikkan bahu, pertanda jika ia juga tidak mengetahui secara pasti mereka ada dimana saat ini.

"Kau ini bagaimana!" Jimin memukul bahu Taehyung dengan geram.

Bagaimana mungkin pemuda itu tidak mengetahui keberadaan mereka saat ini, "bukankah kau yang membuat portal itu?" Tunjuk Jimin kepada portal yang telah menghilang dari balik punggungnya.

Tunggu dulu, menghilang?

"Tae, portalnya menghilang!" Seru Jimin panik.

Taehyung seketika menatap horror kearah Jimin. "Bagaimana bisa menghilang?" Tanya putra Zeus itu dengan wajah blank miliknya.

"Mana aku tahu bodoh! Sekarang cepat buat portal lagi untuk kembali ke akademi, kita akan semakin terlambat jika terus berdiam di tempat ini"

Taehyung menggelengkan kepalanya. "Butuh beberapa waktu untuk membuat portal selanjutnya, aku harus memulihkan kekuatanku terlebih dahulu" Jelas Taehyung membuat Jimin meremas tangannya dengan gusar.

"Jadi berapa lama lagi kita harus menunggu?" Taehyung menggelengkan kepalanya.

Jika tahu begini, Jimin lebih memilih untuk berlari menuju kelas dari pada mengikuti ide gila Taehyung tadi.

Kedua demigod itu terus melangkah menyusuri jalanan aspal kusam yang entah akan kemana membawa mereka berdua.

Di sekitar mereka hanya ada tanah tandus dan beberapa tumbuhan tidak terawat, menambah kesan menyeramkan pada tempat itu.

Hingga sepasang hazel milik Taehyung menangkap sesuatu di ujung jalan beraspal tersebut.

"Jimin-ah, ada sebuah perkampungan di sana!" Tunjuk Taehyung kepada atap-atap rumah yang terlihat dari kejauhan.

Jimin menatap Taehyung dan kemudian menganggukkan kepala, kedua pemuda itu mempercepat langkah kaki mereka menuju tempat yang di tunjuk oleh Taehyung tadi.

"Sepertinya rumah-rumah ini sudah lama tidak ditempati" Gumam Jimin ketika melihat keadaan rumah-rumah itu jauh dari kata terawat.

Taehyung menjulurkan kepalanya, mengintip kedalam salah satu rumah yang jendelanya telah rusak, termakan oleh usia.

"Kemana Kira-kira penduduk desa ini pergi?" Jimin menggelengkan kepala, pertanda tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Taehyung tadi.

Mereka terus melangkah menyusuri jalanan desa, tidak ada satu orangpun yang dapat mereka jumpai. Seakan desa ini memang tidak memiliki kehidupan di dalamnya.

Srekk...

Sebuah anak panah melesat ke arah mereka berdua, beruntung Taehyung memiliki insting yang sangat kuat. Ia menarik kerah sweater yang dikenakan oleh Jimin, membuat pemuda itu terhuyung kebelakang.

"Apa itu tadi?!" Jimin menatap ke sekitar dengan panik.

Sedangkan Taehyung termanggu, menatap anak panah yang menancap pada aspal kusam tersebut. Benda itu terasa tidak asing.

"Tae awas!" Seruan Jimin berhasil menarik Taehyung dari lamunannya.

Taehyung melompat, menghindari anak panah yang kembali melayang kearahnya, begitu juga dengan Jimin. Seakan tidak ada habisnya, benda itu terus melesat kearah mereka secara bertubi-tubi.

"Ya! Jika kau ada masalah dengan kami setidaknya tunjukkan wujudmu itu!" Sentak Taehyung kepada sosok yang tidak terlihat jelas dari posisi mereka berdua berdiri.

Sosok itu hanya diam, bergeming di atas atap sebuah rumah yang tampak reot termakan oleh usia.

Taehyung berdecih kecil dan kemudian memunculkan petir miliknya.

"Taehyung-ah" Cegah Jimin ketika Taehyung hendak melempar petirnya kepada sosok misterius yang menyerang mereka.

"Dia yang memulai" Ujar Taehyung ketika melihat Jimin yang masih setia mencengkram tangannya.

Jimin perlahan melepaskan cengkramannya pada tangan Taehyung. "Aku merasa tidak asing dengan anak panah ini, bukankah ini milik Hoseok hyung?" Tanya pemuda manis itu dengan ragu.

Ah, benar, pantas saja terasa tidak asing. Bukankah anak panah ini milik Hoseok?

Hanya pemuda itu yang memiliki anak panah dengan bentuk khusus seperti itu, di tambah dengan lambang Aprodhite yang terukir pada ujung anak panah tersebut memperkuat spekulasi mereka.

"Tapi bagaimana mungkin Hoseok hyung bisa berada di sini?"

Jimin menggelengkan kepalanya, menandakan jika dirinya tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Taehyung tersebut.

"Sebaiknya kita lebih mendekat untuk memastikan apakah itu benar Hoseok hyung" Tunjuk Taehyung kepada sosok yang masih berdiri di atas atap tersebut.

Seakan mengetahui apa yang tengah direncanakan oleh kedua pemuda itu, sosok tersebut berlari dan melompat dari satu atap ke atap lainnya.

Jimin dan Taehyung tidak tinggal diam, mereka berlari untuk mengejar sosok berjubah tersebut.

"Kemana perginya orang itu? Cepat sekali menghilangnya" Ucap Taehyung di sela napasnya yang masih terengah.

"Benar, seperti ninja saja" Keluh Jimin yang telah bersandar pada tembok kusam yang berada di sebelahnya.

Ia jadi teringat akan sebuah film animasi yang beberapa hari ini dirinya tonton bersama Taehyung dan Jungkook, jika benar yang tadi itu adalah seorang ninja, waah.. Jimin akan benar-benar kagum dan mungkin mengajaknya untuk berfoto bersama.

Jimin mengerutkan dahinya, tunggu dulu, barusan kenapa dia menjadi memikirkan hal yang aneh?

Pemuda bersurai biru tersebut menggelengkan kepalanya dengan keras, membuat Taehyung menatap sang sahabat dengan tatapan aneh.

Kedua pupil mata Taehyung membesar. "Sepertinya aku telah bisa menggunakan kekuatan teleportasi itu kembali" Ujarnya seraya menatap Jimin.

"Bagus! Kalau begitu mari kita kembali ke zecourus" Seru Jimin dengan semangat.

"Tetapi bagaimana dengan orang tadi?" Tanya Taehyung.

"Tidak perlu memikirkannya, kita bisa memastikan keberadaan Hoseok hyung begitu tiba di akademi, sebaiknya kita segera kembali sebelum tidak bisa sama sekali" Jimin mengibaskan tangannya dengan ringan. Seakan kejadian yang baru saja mereka alami bukanlah sebuah masalah besar.

Dengan ragu Taehyung menggerakkan tangannya, melukis garis abstrak di udara.

Sebuah portal muncul di hadapan mereka, kali ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil, tetapi terlihat lebih stabil dari portal yang sebelumnya.

"Apa kau yakin? Portal ini tidak akan membawa kita ke tempat yang aneh lagi bukan?" Ragu Jimin.

Taehyung memutar kedua bola matanya. "Aku bukan keledai yang akan jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya" Sarkas pemuda itu seraya merangkak memasuki portal yang bahkan tidak lebih besar dari sebuah holahoop tersebut.

Jimin mencibir sahabatnya itu dan kemudian ikut merangkak masuk ke dalam portal.

Mereka berdua tidak sadar jika sosok yang tadi berusaha mereka kejar kini tengah memperhatikan keduanya dari balik sebuah pohon tua.

"Putra Zeus? Ternyata berita itu memang benar. Menarik"

*****
Don't copy my story okay!

Siapa itu yang muncul? 😏

Tambah seru atau udah mulai melantur cerita ini?

Masih part-part awal jadi masih belum pusing banget lah bacanya kan?

Voment please!

5 Januari 2021

~Weni

King of Demigod : Map Of The Hidden WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang