1 (sebuah kisah baru)

2.3K 221 5
                                    

Mentari telah menyingsing dari ufuk Timur, cahaya keemasan itu seakan membawa kehangatan dan harapan bagi orang-orang yang telah menghadapi kejamnya musim dingin selama beberapa bulan ini.

Burung-burung mulai berterbangan meninggalkan sarang, siap menghadapi petualangan baru di luar sana sekaligus mencari sesuatu untuk mengisi perut yang berbunyi nyaring meminta untuk di isi.

Begitu juga dengan orang-orang yang menghuni bangunan bernama Zecaorus tersebut, lorong-lorong tampak dipadati oleh mereka yang hendak memasuki kelas tempat di mana biasanya mereka menimba ilmu. Bahkan beberapa di antara mereka telah duduk dengan rapi di dalam kelas masing-masing.

Sungguh sebuah pagi yang sempurna bukan?

"Arghh.. Apa kau tidak punya mata?!"

"Maaf!"

"Kenapa kau menabrakku!"

"Maafkan aku!"

"Dasar sinting!"

"Maaf!"

Tampaknya tidak semua penghuni Zecourus memiliki pagi yang sempurna.

Bergeser ke bagian selatan gedung, terdengar kegaduhan pada sebuah lorong yang di padati oleh pemuda-pemudi berpakaian rapi. Umpatan dan makian tampak dilontarkan kepada seorang pemuda bersurai kelabu yang tampak berlari dengan tergesa-gesa.

"Arghh.. Sial! Aku terlambat!" Teriak pemuda itu, sesekali manik hazel miliknya menatap jam tangan yang melingkari pergelangan tangan dengan gusar.

Teriakannya berhasil membuat beberapa pasang mata tertarik untuk memandang pada satu objek yang sama.

Sepasang kaki jenjang itu terus berlarian seakan tengah berlomba dengan jarum jam, membuktikan siapa yang akan menjadi pemenang dari perlombaan-tidak masuk akal- ini.

"Ya! Kim Taehyung! Apa kau tidak punya mata?" Sentak seseorang ketika buku yang dibawanya berhamburan di atas lantai lorong yang dingin tersebut.

"Tidak ada waktu lagi, sampai bertemu nanti Jin hyung!" Seru Taehyung tanpa menghentikan larinya, ia hanya melambaikan tangan kearah Sang putra Athena yang tengah tersungut-sungut kesal.

"Kau beruntung bedebah kecil. Jika bukan sahabatku, sudah dari dulu aku mencekikmu" Gerutu Seokjin seraya memunguti buku-buku yang baru saja dipinjamnya dari perpustakaan.

Kembali lagi kepada sosok Taehyung yang tampak terengah-engah di depan pintu arena tarung pada sisi Utara akademi.

Brakk...

Suara pintu yang terbuka membuat Taehyung terperanjat kaget, kedua hazel itu menatap horror kearah seseorang yang sudah berdiri di hadapannya.

"Lima menit sepuluh detik, darimana saja kau, Kim Taehyung?"

Taehyung menelan ludahnya dengan kasar ketika mendengar nada tidak bersahabat dari Sang guru.

"Aku.. Itu tadi..." Taehyung menggigit bibir bawahnya, menimbang alasan apa yang-mungkin-dapat menyelamatkannya dari amukan Trixy kali ini.

"Aah.. Aku mengantar Jimin ke ruang kesehatan tadi, kasihan sekali dia ssaem, tadi malam Seokjin hyung memasak makanan super pedas dan pagi ini Jimin mengeluh jika perutnya sangat sakit" Terang Taehyung.

Trixy memicingkan matanya, meneliti setiap inci dari wajah Taehyung. "Benarkah itu?" Tanya Trixy penuh selidik.

Taehyung memundurkan kepalanya ketika wajah Sang guru hanya berjarak beberapa senti saja dari wajahnya.

King of Demigod : Map Of The Hidden WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang