39(menentukan jalan)

498 109 7
                                    

Dua hari, adalah waktu yang mereka lalui untuk menyusuri arah yang di tunjukkan oleh buku pemberian Zachron.

Kesunyian lah yang selama dua hari ini menemani perjalanan keenam anak muda itu, tidak ada yang membuka suara untuk mencairkan suasana, mereka hanya bercakap jika di perlukan dan kemudian kembali bungkam.

Sejak kepergian Hoseok, semuanya berubah, bahkan Jimin kini enggan untuk berbicara atau sekedar bertatap muka dengan Taehyung.
Ia selalu berjalan di barisan paling belakang, kedua belah bibirnya seakan terkunci rapat.

Hal yang sama juga di dapati pada diri Taehyung, putra Zeus tersebut mendadak menjadi irit bicara, padahal sebelumnya Taehyung adalah sosok yang tidak bisa menahan bibirnya untuk tidak berceloteh.

"Bisakah kita menghentikan semua ini?"  Tukas Seokjin selaku pihak yang paling muak akan situasi ini.

Sontak lima pasang mata lainnya memfokuskan atensi mereka pada pemuda berbahu lebar itu.

"Apa maksudmu, hyung?" Tanya Namjoon seraya menaikkan sebelah alisnya.

"Suasana tidak mengenakkan ini, bisakah kita menghentikannya?" Seokjin melirik dua orang pemuda yang dua hari ini membuat kepalanya berdenyut nyeri.

"Sampai kapan kalian tidak akan saling berbicara seperti ini?"

Jimin mengalihkan tatapannya ketika kedua manik matanya bertemu tatap dengan Taehyung yang berada beberapa meter di depannya.

"Tidak akan! Sampai dia membawa Hoseok hyung kembali" Tukas Jimin seraya menunjuk Taehyung dengan jari telunjuknya.

"Jim, kita sudah membicarakan ini" Yoongi menghela napas panjang melihat betapa keras kepalanya seorang Park Jimin.

"Kita tidak tahu kemana Peter membawa Hoseok, Jimin-ah. Tidak ada petunjuk sama sekali" Timpal Namjoon, ia kembali mengingat sosok Dave yang juga bersama Peter saat ini. Masih belum dapat mempercayai fakta bahwa saudaranya itu telah berkhianat.

"Lalu apa gunanya buku takdir itu jika tidak dapat memberikan petunjuk mengenai keberadaan Hoseok hyung"

"Tidak ada apa pun mengenai kepergian Hoseok hyung di dalam buku ini, kau sendiri telah melihatnya Jimin-ah" Akhirnya Taehyung buka suara.

Jimin berdecih sinis, "seharusnya dari awal kita tidak pernah melakukan perjalanan ini, ternyata terlalu mempercayai firasatmu malah membawa malapetaka bagi kita" Ia berkacak pinggang dan menatap Taehyung dengan tatapan menuding.

"Kau menyalahkan ku?" Taehyung memicingkan matanya tidak suka.

"Kau merasa?" Jimin balas memicingkan matanya. "Aah~ atau jangan-jangan kau telah menjadi seorang pengecut sehingga mudah saja merelakan Hoseok hyung pergi bersama bajingan itu? Apakah sekarang kau juga akan menumbalkan kami untuk melarikan diri jika dihadapkan dengan situasi sulit lagi nantinya?"

Brakk...

"Apa mau mu, hah?!" Sentak Taehyung seraya menghempaskan buku pemberian Zachron ke atas tanah. Sudah cukup selama dua hari ini ia bungkam dan menerima semua tudingan tidak mendasar dadi Jimin.

Jungkook menahan dada Taehyung yang hendak maju menerjang Jimin.

"Bukan hanya Hoseok, tetapi tanggung jawab seluruh demigod berada di kedua pundak Taehyung, apa kau masih tidak mengerti Jimin-ah?" Ucap Yoongi dengan nada datar seperti biasanya, seakan perseteruan diantara Jimin dan Taehyung tidak mempengaruhinya sama sekali.

"Cih... Mengenai gelar raja itu?" Jimin melirik Yoongi melalui sudut matanya.

"Hanya untuk mencegah kepergian Hoseok hyung saja dia tidak mampu, bagaimana dia akan menjaga seluruh rakyatnya kelak, apa kita tidak salah menggantungkan harapan kepada raja seperti dirinya?"

King of Demigod : Map Of The Hidden WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang