50 (akhir perjalanan)

626 110 1
                                    

Suara desingan terus terdengar dari dua buah pedang yang saling beradu, pertarungan tersebut tampak begitu sengit, tidak ada yang mau mengalah di atasnya kedua putra Ares tersebut.

Bukan hanya sekali atau dua kali Namjoon melayangkan serangan yang serius, tetapi Dave dengan lihai menangkis serangannya dan membalas dengan serangan yang sama kuatnya.

Namjoon mengakui jika untuk urusan  menggunakan senjata terlebih pedang, Dave adalah yang terbaik di antara mereka, mengingat jika pemuda itu di latih langsung oleh Ares guna mempersiapkan dirinya sebagai pelindung Namjoon kelak. Tetapi kini ingin rasanya Namjoon mengumpati ayahnya yang melatih Dave dengan begitu baik, sehingga membuat ia kesulitan untuk mengalahkan pemuda itu saat ini.

Napas Namjoon terengah-engah, sementara pedang miliknya telah tertancap di tanah setelah terpental akibat menangkis serangan serangan yang di layangkan oleh Dave.

"Kau semakin lemah Kim Namjoon" ucap Dave seraya menatap remeh ke arah Namjoon yang kini tengah membungkuk dan bertumpu pada kedua lututnya.

"Dan kau semakin kuat, sepertinya menjilat kaki Peter membuat kekuatanmu bertambah" Namjoon terkekeh kecil, ia mendongak dan menatap tepat di kedua manik biru milik Dave.

Dave menggeram, di dalam keadaan tersudut pun, Namjoon masih mampu untuk melontarkan sebuah hinaan, "sombong sekali, aku akan memotong lidah sombongmu itu dan kemudian lehermu" Dave mengangkat tinggi-tinggi pedangnya, bersiap menebas Namjoon yang masih bergeming di posisinya.

Srakk...

Dave menoleh dengan cepat kala sesuatu terasa menahan pergerakan tangannya, sebuah cambuk yang berpendar kebiruan melilit sikunya, sedangkan seseorang yang merupakan pemilik benda itu kini menyentak cambuknya dengan kuat, membuat tubuh besar Dave terpental, menjauh dari hadapan Namjoon.

"Kau terlambat Hyung" Namjoon mengulas senyum tipis, membuat Seokjin mendengus, "aku datang di waktu yang tepat, itu tadi highlight nya, bro" Namjoon memutar kedua bola matanya malas, Seokjin dan semua rasa percaya dirinya yang terlalu berlebihan.

Seokjin mengulurkan tangannya kearah Namjoon yang dengan senang hati di terima oleh putra Ares tersebut, kini mereka berdua telah berdiri dengan tegap menghadap Dave yang telah menggeram kesal.

Seokjin kembali mengayunkan cambuknya untuk meraih pedang milik Dave, namun sebuah anak panah melesat dan mengenai ekor cambuk miliknya. Dahi Seokjin berkerut dalam, kedua maniknya menatap lekat anak panah berwarna putih dengan sebuah bulu burung hantu berwarna coklat menggantung di ekornya.

Seokjin mengedarkan pandangannya ke sekitar dan mendapati sebuah pantulan cahaya kecil dari balik rerimbunan pohon, "keluarlah Rose, aku tahu itu kau" ucap Seokjin, tentu saja ia masih mengingat dengan jelas peristiwa sesaat sebelum ia kehilangan kesadarannya tadi. Ia tidak mungkin salah mengenali wajah yang selama beberapa tahun ini hadir di dalam hidupnya.

"Aah... Aku ketahuan" sebuah suara lembut menyapa indra pendengaran ketiga pemuda tersebut, dari balik kegelapan muncul sesosok gadis bertubuh ramping dengan surai pirang yang berkilau diterpa cahaya mentari senja.

"Dia..." Namjoon Menatap Seokjin meminta penjelasan, sedangkan Seokjin tetap menatap gadis yang kini melangkah mendekat ke arah Dave, tidak ada ekspresi apa pun di wajah Seokjin, hanya wajah datar dan tatapan tajam yang ia tampakkan.

"Ouch... Jangan menatapku seperti itu Seokjin-ah, kau membuatku takut" gadis ini seperti tidak ada beban, padahal jelas-jelas saat ini posisinya adalah sebagai seorang pengkhianat, bukan hanya kepada saudara dan saudarinya, tetapi juga kepada seluruh kaum demigod.

"Ambil pedangmu Namjoon-ah, kita harus menghabisi mereka di sini, saat ini juga" ucap Seokjin dengan nada dingin yang begitu mengintimidasi, bahkan Namjoon pun bergidik, tidak pernah satu kali pun ia melihat sisi Seokjin yang ini.

King of Demigod : Map Of The Hidden WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang