Hal pertama yang ku lihat saat bangun dipagi hari adalah jendela kamar yang sudah di buka, angin berhembus sangat kencang dan hal itu membuatku semakin nyaman tiduran. Aku tidak tahu jam berapa sekarang, melihat langit yang terang aku bisa perkirakan kalau ini sudah siang. Bergelung dengan selimut kesayangan ku sambil memejamkan mata, menikmati hembusan angin sangatlah nikmat. Surga dunia!
"Lo gak jadi pergi?"
Suara bariton itu menghentak kesadaran ku sampai terkumpul sempurna. Astaga! Aku lupa kalau ada lelaki ini dikamar ku. Ish!
"Jadi kok."
"Gue antar kesana, gak usah sok-sok mau menghindari gue cuma karena ada Shanum. Lo lebih penting". Tubuhku reflek duduk mendengar pernyataan nya, bukan karena aku senang dia masih mengutamakan ku tapi keadaan nya sudah berbeda sekarang.
"NGGAK! Lo gak usah antar gue, biar sama pak Ranto aja pergi nya. Lo balik deh, kelamaan lo disini nanti dikira orang ngapain".
Aku mengusap wajah, malas sekali menginjak lantai. Tak sengaja melihat wajah Habib yang berkerut kesal, aku pun menampilkan wajah cuek.
"Terserah".
Aku menatapnya tidak percaya, pria itu berjalan keluar dari kamar ku dengan pakaian yang sudah berganti. Habib tidak pernah membawa baju ganti jika menginap disini, lalu baju siapa yang dia pakai? Gak mungkin dia pulang kan terus balik kesini lagi? Bego banget!
Tak mau memikirkan dia terlalu banyak akhirnya dengan berat hati aku masuk kekamar mandi, siang ini aku akan menemui Shaka, pulang dari sana aku juga mau kerumah bu Romlah. Mereka kocok arisan minggu ini, aku tidak mau ketinggalan momen menyenangkan ini. Aku tidak butuh mandi sekarang karena malam adalah waktu terbaik untuk membasuh badan, kalau kalian akan mandi dua kali sehari maka jangan harap kalau aku juga sama. Prinsip ku adalah, cukup satu kali mandi saja dalam sehari, walaupun jarang mandi syukur lah badan ku tidak mengeluarkan bau-bau surga yang akan membuat orang sekitar ku merasa risih. Semua normal kecuali jiwaku, ketiak ku selalu memakai serum khusus itulah sebab nya dia terlihat sangat bersih. Khusus untuk ketiak aku selalu menggunakan jasa wax dan itu pun hanya satu kali dalam setahun karena memang seluruh tubuh ku mulus, termasuk bagian inti dari milik ku yang tersembunyi. Dia bersih dan halus tanpa ada rambut keriting yang menghias, terima kasih pada Tuhan karena sudah menciptakan aku dengan begitu sempurna kecuali keluarga yang kacau.Setelah puas mencuci muka, menggosok gigi dan berkumur aku langsung keluar kamar mandi hanya dengan pakaian dalam, piyama ku sudah ku masukkan dalam keranjang baju kotor. Tapi sialnya aku tidak tahu kalau Habib ternyata kembali masuk kedalam kamar ku.
"Anjing! Lo ngapain masih disini tolol! Astaga Habib Abimanyu!!!" Teriakku marah, apa yang si bodoh ini lakukan disana?! Jantung ku serasa mau melompat saat melihat wajah datar milik nya, tidak kah dia tahu kalau aku rasanya mau mati saja sekarang karena terkejut. Brengsek!
Aku menutupi tubuh dengan tangan tapi itu semua percuma karena tak akan mampu menghalangi sepasang mata lelaki itu untuk terus melihat kearah ku. Sial sial! Sudah terlanjur terbuka sekalian saja aku tak perlu menutupi nya walaupun dalam pikiran ku saat ini hanya lah cara bagaimana untuk membunuh Habib. Ya Tuhan dia bahkan tidak beranjak sedikit pun untuk menyingkir. Aku membuka lemari pakaian ku dengan cepat, tak mau melihat kebelakang dimana Habib masih terus menatap ku. Entah apa yang dia pikirkan tapi semoga saja Tuhan membuat nya amnesia, bodoh! Hanya orang bodoh yang bersikap seperti ku, kenapa aku sangat ingin lari dari kamar ku sendiri.
Aku tidak tahu sejak kapan tapi bayangan seseorang berdiri dibelakang ku membuat aliran darah ku berdesir, ditambah lagi hembusan nafas yang hangat menyentuh permukaan kulit ku, tidak ada orang lain disini kecuali kami berdua. Tuhan tolong, apapun yang ada dikepala Habib jangan buat dia melewati batasan yang sudah ku jaga selama ini. Aku mohon!

KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE (COMPLETED)
Literatura FemininaCover by : Pinterest (Edit by Me) Author note : NO CHILDREN (21+) Sedang Revisi (◍•ᴗ•◍)❤ Start : 1 Agustus 2021 End : 10 Agustus 2021