(21+)
Shanum berbaring dikasur dengan kedua kaki terangkat memainkan milik Habib yang masih tertutup celana. Lelaki itu berdiri membuka baju dan melemparkan sembarang tempat, tak mau menyia-nyiakan waktu ia memegang betis Shanum dan menarik gadis itu sampai pinggir kasur. Membuka lebar kedua paha hingga menampilkan dengan sangat jelas miliknya yang sudah basah, tidak ada yang tahu sejak kapan pakaian Shanum terlepas tapi sekarang dia benar-benar telanjang tanpa sehelai benang menutup tubuh.
Habib menurunkan tubuh hingga sejajar dengan milik Shanum, menjulurkan lidah menyentuh benjolan kecil hingga suara erangan milik Shanum terdengar. Ia memainkan lidah menjelajahi setiap inci milik Shanum yang merekah, memakai jari sebagai alat untuk semakin menambah kenikmatan yang dirasakan oleh si gadis. Habib memasukkan dua jari kedalam diri Shanum, ia tampak tak keberatan memainkan jari dengan tempo yang sangat cepat. Shanum tidak bisa berhenti mengerang, mendesah menyebutkan nama lelaki yang sedang mencumbunya. Mereka berada pada lingkaran gelap tak kasat mata yang menyenangkan, puas dengan mainan nya Habib membuka celana dan menyuruh Shanum memanjakan dirinya.
"Shit. Ahh" suara itu keluar dari bibir Habib saat Shanum dengan lincah memainkan ujung kejantanan yang keras, lidah nya bergerak mengitari benda itu lalu memasukkan kedalam mulut. Memberikan sensasi yang tidak bisa dijelaskan melalui kata-kata, semua membutuhkan tindakan. Mengurut pelan milik lelaki dengan antusias, dia sangat besar untuk orang asia, juga panjang, yang mana itu mampu membuat gadis mana pun menjerit puas karena berhasil menyentuh titik G-spot mereka.
Habib menekan kepala Shanum agar menelan semua miliknya hingga kepangkal, menahan beberapa saat lalu melepaskan. Shanum menahan mual akibat perbuatan Habib, tapi ia senang karena bisa melihat wajah puas lelaki itu. Mereka kembali berciuman, Habib menyentuh seluruh bagian diri Shanum tanpa sisa membuat mereka kembali diliputi rasa panas. Naik keranjang lalu berbaring membiarkan Shanum mengambil alih kerjanya.
"Show me your fucking sexy face when you ride me". Kata-kata itu berhasil memacu adrenalin Shanum agar segera memasukkan benda keras kedalam lubang milik nya, menuntun milik Habib menuju ke surga yang hanya dimasuki oleh mereka yang suka akan dosa. Tidak munafik seorang Habib juga berada disana dengan wanita yang kemarin dia putuskan, mereka tidak berbagi kehangatan sebagai tunangan lagi sekarang. Hanya seks yang menggairahkan, memabukkan sekaligus mengundang bencana baru.
"I'll show you what i can do with this, so hard and hot". Perlahan-lahan ia menyesuaikan diri, bergerak pelan agar tidak merasa sesak sekaligus. Penuh dan nikmat, itulah yang dirasakan Shanum. Ia meletakkan kedua tangan di atas dada bidang Habib, mulai menggerakkan pinggul mencari kenikmatan bagi mereka. Kamar ini telah menjadi saksi atas perbuatan dua insan, jika sebelumnya Habib akan mencari tempat aman seperti hotel atau penginapan yang jauh dari rumah, maka sekarang mereka melakukan nya ditempat yang akan menjadi rumah sementara Shanum.
Gadis itu bergerak panas, dada nya ikut nail turun saat ia menggoyangkan tubuh. Tangan Habib yang menjamah nya pun semakin menambah semangat untuk Shanum, mereka hanyut dalam gairah. Bersetubuh layaknya pasangan kekasih yang saling memuja, Habib menekan pinggul Shanum agar miliknya masuk lebih dalam. Mereka mendesah bersamaan, membayangkan betapa nikmat hal ini membuat kepala Habib pening. Mereka melakukannya atas dasar nafsu, tidak ada yang special terlibat dalam penyatuan ini.
Membalik posisi agar Shanum berbaring disebelahnya, Habib mengangkat sebelah kaki gadis itu. Memasukkan kembali milik nya lalu memompa penuh gairah lubang Shanum tanpa rasa takut. Tempo yang sangat cepat dan juga semakin panas, ia membiarkan Shanum menahan kaki nya sendiri. Tangan pria mulai meraba ke milik Shanum dan bermain disana.
"Ouh yes. Fuck me hard, man!"
"Yes, bitch! You want this, right? Ahh yashh". Shanum hampir gila karena Habib yang memainkan titik ternikmat dalam diri tanpa jeda, memasukkan benda keras itu lebih dalam lagi seakan hendak menghancurkan tubuh Shanum.
Namun disaat seperti ini, mereka harus dikejutkan oleh bunyi ponsel Habib yang menampilkan nama Shaina.My girl is calling. .

KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE (COMPLETED)
Literatura FemininaCover by : Pinterest (Edit by Me) Author note : NO CHILDREN (21+) Sedang Revisi (◍•ᴗ•◍)❤ Start : 1 Agustus 2021 End : 10 Agustus 2021