Ketiga perempuan itu berjalan berdampingan mengelilingi pusat perbelanjaan. Sesekali salah satu dari mereka menunjuk tempat yang akan mereka masuki, berbicara pada satu sama lain layak nya keluarga bahagia. Yang tak lain adalah, Shaina, Aisyah dan ibu wanita itu.
Aisyah tak henti bercerita, Shaina dan ibu nya pun hanya menjadi pendengar setia. Pada dasar nya ibu tiri Shaina itu memang suka sekali bercerita namun karena memang ia tak pernah memiliki banyak teman, jadi hanya orang tertentu yang bisa melihat perempuan itu bersikap seperti ini.
"Shain, kamu gak mau pilih barang yang lain? Masa mama sama oma aja yang belanja". Shaina menatap wajah dua orang didepan nya, mengusap leher canggung. Aisyah lupa kalau Shaina bukan pemburu barang mahal, ia hanya suka makan jajanan murah meriah.
"Emang aku harus belanja juga ya ma? Enggak deh ma, aku ikut kalian aja. Oma mau makan kan? Ayo kita makan aja, kasian oma udah kelaparan". Perempuan tua itu tersenyum, meski awal nya dia tak menyuruh Aisyah menikah dengan duda anak dua tapi setelah mengenal lebih dekat anak-anak tiri Aisyah, dia juga ikut jatuh hati.
"No no, pokok nya kamu pilih satu barang. Lagian kita jarang banget lo belanja kayak gini, ayo Shain pilih mana yang kamu suka. Mama sama oma tunggu". Shaina sebenarnya tidak ingin membeli apapun, tapi oma nya juga ikut bersuara.
"Iya sayang, anak lain malah suka dikasih belanja. Kamu malah tertekan, ayo ah sana. Oma tungguin sama mama kamu". Berpikir sekian menit akhirnya Shaina setuju, dia juga meminta agar ibu dan oma menunggu di tempat makan. Nanti dia juga akan menyusul kesana kalau sudah selesai, Aisyah memberikan kartu yang diberi oleh suami nya pada Shaina. Dia tahu kebiasaan gadis itu tapi sekarang mereka di mall, justru akan ribet jika harus menghitung uang kas.
"Ma gak perlu loh ini, aku masih punya uang".
"Pakai aja, Shain. Gak ribet kok, tahu kan pin nya?"
Shaina mengangguk, lalu kedua wanita berbeda usia itu mulai berjalan menjauhi Shaina mencari tempat makan yang enak. Gadis itu berdiri kebingungan, ia mulai berjalan mencari sesuatu yang mungkin menarik untuk dia beli. Shaina terlalu fokus pada tempat yang akan diia masuki, dia bertanya pada pelayan disana tentang tas keluaran terbaru. Mungkin saja ada yang dia suka, maka bisa langsung dibeli. Lima belas menit yang berputar-putar dari satu toko ke toko yang lain tapi tidak juga menemukan barang yang menarik untuk dipinang, akhirnya Shaina berjalan untuk menemui ibu dan oma. Melewati toko emas, Shaina berhenti berjalan. Sepasang mata coklat milik nya melihat kehadiran dua sosok yang belakangan ini sudah mulai ia lupakan, siapa lagi kalau bukan Habib dan Shanum. Mereka tampak tertawa bersama, tidak tahu apa yang dibicarakan tapi Habib mengacak rambut gadis itu. Pemandangan ini seharusnya tidak melukai Shaina, tapi kenapa dada nya seperti dihantam sesuatu yang keras dan menyakitkan. Ia merasa kelopak mata nya memanas, namun belum sempat cairan itu keluar Shaina lebih dulu melangkah mundur menjauhi tempat itu.
Toko emas, apa yang mereka lakukan disana? Apa sekarang setelah kelulusan, mereka akan melanjutkan ke tahap yang lebih serius. Membayangkan hal itu Shaina jadi merasa bingung tapi tidak bisa berbohong kalau dia takut, takut jika apa yang dipikirkan nya adalah benar.
"Shaina! Kamu kenapa sayang? Kok nangis, ada apa?" Aisyah panik melihat wajah putrinya memerah, lelehan air mata itu akhirnya semakin deras.
"Aku mau pulang mama, capek". Ibu Aisyah yang melihat itu pun ikut bingung dengan perubahan sikap cucu nya, tanpa banyak bicara mereka pun meninggalkan tempat itu. Aisyah sangat khawatir dengan Shaina tapi gadis itu tidak mau bercerita, selama perjalanan ia hanya bersandar sambil memeluk tubuh Aisyah tanpa mau melepaskan sedikit pun.
Rasa nya sakit sekali. Selama ini aku takut jika melangkah bersama mu, apalagi ketika kita sudah berjalan dan ternyata tak searah, itu hanya akan membuatku hancur sendirian.
Tapi sekarang aku sadar, bahwa dengan tidak bersama mu pun aku telah hancur sendiri. Sakit sekali

KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE (COMPLETED)
ChickLitCover by : Pinterest (Edit by Me) Author note : NO CHILDREN (21+) Sedang Revisi (◍•ᴗ•◍)❤ Start : 1 Agustus 2021 End : 10 Agustus 2021