Alana menatap nyalang ketiga gadis di depan nya, meskipun perbuatan Amora tempo lalu hanya hasutan Hellena dia sangat marah.
Amora dkk serentak mundur satu langkah mendapati tatapan tak mengenakan Alana.
Dengan gigi bergemlatuk marah, Alana berjalan mendekati Amora.
Menundukkan wajah nya agar setara dengan wajah Amora, menatap tajam mata di depan nya.
"Muka gue bukan tipe-tipe pelakor Amora, harus nya lo bisa bedain antara hasutan sama omongan," bisik Alana dengan penuh penekanan.
"Gue gak bakalan rebut Andi dari lo, jadi lo bisa tenang. Dan jangan pernah ganggu gue. Paham!" Tegas Alana menatap tajam.
Amora spontan mengagguk cepat, mendengar bisikan Alana yang tepat di depan nya membuat diri nya bergetar takut.
Alana memundurkan wajah nya, menatap Amora dari atas hingga bawah.
Kilasan percakapan melintasi kepala cantik nya.
Lo cantik kalau pakek seragam ketat Ra.
Amora lo harus kayak gini biar Andi gak di rebut sama Alana
Amora
Amora
Amora
Dan terus ocehan tak berguna masuk dalam otak Alana, hembusan nafas serta gelengan kepala kecil itu membuat Amora bingung.
"Amora Amora, lo itu bego atau bucin sih? Kok goblok," batin Alana menatap datar Amora.
"Lo cantik dengan jadi diri lo sendiri, gausah turuti kata orang lain yang harus abcd buat pacar lo gak lari. Amora cantik itu gak harus wajah tapi hati dan juga attitude," terang Alana lalu pergi meninggalkan Amora yang mematung karena ucapan nya.
Amora menatap lurus ke depan seketika ucapan-ucapan Hellena yang menyuruh nya untuk ini itu menyeruak masuk ke dalam pikiran nya.
Mengepalkan tangan nya erat saat menyadari arti ucapan dan perbuatannya Hellena selama ini.
Gigi nya bergemlatuk marah, "sialan."
Tamara dan Zylin saling menatap bingung, "kenapa Ra?" Tanya Tamara memegang pundak Amora.
Amora menggeleng, "gak papa, gue mau sendiri," ucap nya lalu melangkah pergi meninggalkan dua teman nya yang menatap bingung.
Amora di buat kalut dengan ucapan Alana yang menggangu hati kecil nya.
Pikiran nya saat ini hanya ada satu nama Andi, Andi, Andi, terus Andi.
Berbagai pertanyaan muncul di benak nya.Bagaimana jika Andi selama ini malu mempunyai diri nya yang berubah?
Bagaimana jika teman-teman Andi menjelek-jelekkan diri nya?
Bagaimana jika.... Argh! Dia ingin menangis sekarang, bagaimana bisa dia berubah menjadi gadis nakal hanya karna takut Andi di rebut oleh Alana!
Sedangkan Alana saja berpakaian sopan dan berjilbab, harus nya dia berpakaian lebih sopan jika saingan nya Alana. Bukan malah membuka diri!
"Sialan!" Batin Amora ingin menangis.
Langkah kaki nya saat ini menuju tempat Andi dkk bisanya nongkrong atau bolos pelajaran.
Sampai di tempat belakang sekolah dia mendekat ingin menghampiri Andi, namun di urungkan nya saat mendengar percakapan empat laki-laki yang sedang membicarakan tentang nya.
Amora segera berbalik menyembunyikan tubuh nya di belokan koridor, tak terlalu jauh agar bisa mendengar percakapan mereka.
Dalam hati dia sudah ketar ketir takut menanti jawaban Andi.
"Gue sayang sama lo An, maaf kalau perlakuan gue selama ini bikin lo malu," batin Amora menatap sendu siluet Andi dari samping.
☄️☄️☄️☄️☄️
"Amora masih marah sama lo An?" Tanya seseorang dengan suara berat nya.
Andi mengagguk lelah, "lo tau sendiri kan, Amora itu cemburu an."
"Aelah cewek kayak gitu doang lo pertahanin Ndi, mending putusin cari yang baru," sergah yang satu nya.
"Betul tuh, Amora kasih ke gue aja. Belom lo apa-apain kan?" Tanya laki-laki yang sedang meneguk minuman kaleng nya.
Andi menatap marah laki-laki itu melempari nya dengan kaleng bekas minuman dengan keras.
Trang
"Mulut lo!" Seru Andi melotot.
"Sakit Andi bego!" Jerit nya.
"Lemah lo Va, orang cuman bekas minuman aja," ejek laki-laki di depan Andi.
"Sakit Cessar! Bukan maen lemparan Andi," jawab Reva melototi Cessar yang mengejek nya.
"Emang nya lo gak malu punya cewek kayak Amora, kalau dulu sih gue gak papa orang cantik gitu lah sekarang, pakaian aja terbuka gitu anjir," tukas Mike menatap malas Andi.
"Tau tu banyak kali cewek baik selain Amora, kalau lo terusan di tuduh selingkuh sama Alana kenapa gak selingkuh beneran aja. Biar kapok," ujar Reva membenarkan ucapan Mike.
Andi menatap mereka nyalang. Ini yang tidak ia suka, saat kehabisan topik mereka akan menggunakan nama Amora sebagai pembicaraan.
"Gue sayang sama dia! Dan gue gak bakalan ngerusak apa yang gue jaga!" Tegas Andi menatap mereka satu persatu.
"Sayang doang gak bakalan paham Amora An, kalau gak lo sakiti sekali kali," cecar Reva menatap datar sahabat nya itu.
"Ya kita sih sebagai sahabat cuman mau yang terbaik untuk lo An, beda cerita kalau Amora mau ngerubah sifat nya," jelas Mike
"Ini aja cuman kita yang ngejelekin Amora, coba aja kalau anak-anak tongkonan atau pacar ketua mereka ternyata kayak gitu, mau taro dimana muka lo," sindir Cessar.
Andi mengepalkan tangannya erat, rahang nya mengeras marah.
"Ini bukan salah Amora, ini salah gue yang gak bisa jagain dia! Jadi stop salahin Amora. Paham," ucap Andi penuh penekanan.
Cukup dia muak dengan ucapan mereka bertiga.
"Yaudah iya, yang bucin mah selalu menang," ucap Cessar menengahi pertengkaran ini.
Reva memutar bola mata malas, begitu juga dengan Mike yang membuang muka.
Andi berdiri dari duduk nya menatap mereka dengan nafas memburu, dia tak mau kelepasan memukuli teman-teman nya.
"Kalaupun gue nikahin Amora, gue gak utuh restu lo semua!" Seru nya lalu pergi.
Mike berdecak pelan, "sialan tu anak, di ingetin malah marah-marah."
"Tau tu, entar di tinggal Amora baru tau rasa," imbuh Reva
"Udah kek, toh juga hati gak ada yang tau,kalau berubah gimana," ucap Cessar malas.
"Berubah jadi apa Spiderman?" Tanya Mike
"Hahahaha, bukan Mike tapi berubah jadi kodok?" Tanya Reva sambil tertawa terbahak-bahak.
Cessar berdecak kesal, "di gebukin Andi baru tau rasa lo semua."
☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️
Di balik dinding Amora meremas dada nya sesak, kenapa dia baru sadar jika Andi hanyalah milik nya!
"Sialan! Maafin gue An, gue udah bikin malu lo hiks," Amora menangis membekap mulut nya agar tak ada isakan yang keluar.
"Maafin Amora, Andi maafin Amora," gumam Amora.
Amora mengusap air mata nya kasar, lalu segera pergi saat melihat Andi berdiri dari duduk nya.
Sial dia benar-benar marah dengan diri nya sendiri.
"Bukan nya gue gak percaya sama lo Andi, tapi gue takut kehilangan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vraka Atmaja
Teen FictionGara-gara beda agama, mereka berdua sama-sama kehilangan cinta pertamanya. Start : 19 Agustus 2021