Farel?

859 133 16
                                    

Happy Reading!
Tandai typo!
Utamakan vote dan komen!
Thank u!



"Jauhkan tangan kotor anda pada ghea! Dan ingat urusan kita belum selesai jangan harap bisa hidup tenang!"

Caesar menatap tak suka alana, dalam keadaan seperti ini dia masih saja egois.

"Dia anak saya!"

Caesar menarik paksa tangan ghea, gadis kecil itu bahkan sampai merintih kesakitan.

"Anjing!" Umpat alana.

Di depan igd saat ini hanya ada mereka bertiga, semua anggota vegos masuk memenuhi ruangan itu.

Alana mendengus," anda tidak pantas di sebut sebagai ayah! Terlalu kotor dan menjijikan!"

Caesar terdiam, cengkraman nya pada lengan ghea sedikit mengendur dan itu di manfaatkan oleh ghea untuk terlepas dari Caesar.

"Kak alana!" Teriak ghea segera memeluk pinggang alana.

Mereka berdua saling menatap, menyalurkan emosi yang tak terlihat.

"Sekarang vraka sudah tidak ada, dan ghea adalah anak saya. Kamu tidak berhak untuk ikut campur urusan keluarga saya," ucap Caesar sangat lempeng. Seolah kematian putra nya bukanlah apa-apa.

Alana mendelik tajam, tangannya jelas terkepal erat hingga menunjukkan urat-urat tangan.

Sungguh jika ada kompetisi menguji kesabaran alana adalah orang pertama kali yang kalah.

Segera menyingkirkan tubuh ghea, gadis itu melayangkan tinjunya pada rahang Caesar.

Laki-laki tua itu tanpa bodyguard bukanlah apa-apa.

Mencengkram erat kerah leher Caesar meski begitu, laki-laki tua itu tidak menampilkan wajah takut nya.

Justru senyuman mengejek yang membuat emosi alana meluap-luap.

Bugh!

"Gara-gara lo! GARA-GARA LO GUE KEHILANGAN VRAKA! lo itu ayah macam apa sih hah! Gue pikir, gue pikir cuman ayah gue yang bajingan. Ternyata lo lebih dari itu!!"

Hilang sudah kosa kata formal alana, gadis itu berteriak marah.
Matanya memanas melihat Caesar nampak tak peduli.

Mereka, vegos keluar dari ruangan karena teriakan alana. Matanya melebar kaget.

Caesar sangat kacau, begitu juga alana. Bahkan ghea sudah meringkuk ketakutan.

Asep segera menarik bahu alana di bantu dengan paris yang tenaganya sangat kuat.

Tapi alana tidak bergerak sedikit pun, semakin mereka menarik alana semakin kuat cengkraman tangan gadis itu pada keras Caesar.

"Kenapa sih! Kenapa lo harus pukuli dia! Kalau lo amang gak mau dia ada kenapa harus buat anjing!! Argh!! BAJINGAN!"

Vraka AtmajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang